Seperti ungkapan "Disitu ada gula disitu juga ada semut", atau ada peribahasa " Di saat hujan banyak tumbuh jamur". Dua peribahasa tersebut mengandung arti bahwa ketika muncul potensi keuntungan atau kesempatan itu hadir,dipastikan akan muncul atau tumbuh subur berbagai  kelompok pragmatis hadir dan berada dalam wilayah atau pengaruh.Â
Kemunculan relawan ditengah isu pencapresan salah satu gejala biasa atau pragmatis. Bau dan aroma oportunisnya sangat tinggi. Terbiasa dalam zona nyaman dan terpilih berada di lingkaran kekuasaanÂ
Relawan mengambil kesempatan mencari keuntungan materi dan jabatan. Dalam skenario ini,melibatkan banyak pelakunya. Mulai pemasok dana,pengepul massa dan komandan lapangan. Yang lebih heboh jika kelompok relawan ini sudah menjelma menjadi kartel politik khusus. Sering juga melibatkan infrastruktur dan jabatan dipemerintahan untuk mendukung dan menopang organisasi relawan.Â
Terdapat orang pintar sekelas CEO yang akan merancangcdan mengendalikan gerakannya. Melibatkan pebisnis besar,aktor utama relawan yang berpengalaman atau orang berpengaruh dan juga mempunyai jejaring organisasi yang luas dan dapat diandalkan.Â
Tentunya kelompok relawan ini dipastikan membidik calon capres dengan kriteria ketat seperti elektabilitas yang tinggi , tokoh terkenal dan mempunyai jejaring dengan kekuasaan dan capres tersebut sebagai individu feodal  dan mengalah,bisa diatutur dan dikendalikan.
Â
4. Faktor Lokal dan PartisanÂ
Banyak juga relawan yang tidak tahu menyebutkan dan dasar mendukung salah satu  nama capres. Biasanya kelompok ini lebih tertarik karena termakan isu dan pencitraan. Framing media terutama medsos memberikan efek psikologis yang mengakibatkan seseorang atau kelompok menaruh simpati atau gaya capres. Mereka menikmati dan memaknai perjuangannya karena suka dan terpesona.Â
Munculnya banyak relawan lokal sebagai masyarakat partisan ,menyatu dan melakukan dukungan capres dengan gaya dan caranya. Contoh kelompok ini adalah para seniman,pecinta alam ,geng motor dan lainnya. Tidak ada motif politik dan meniadakan  transaksional. Bagi mereka mendukung capres bagian dari cara mereka berekspresi dan berkehendak. Yang penting wilayah kesadarannya adalah happy dan menikmati. Capres yang akan disukai dan didukung sesuai profil mereka sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H