Di  lain sisi Jokowi membiarkan atau bersikap dingin dengan berbagai isu wacana dan aksi yabg mendukung penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan yang dilakukan rawannya.
Menunggu Komitmen Politik
 Kendati Jokowi terus menolak dirinya untuk memperpanjang  atau  menolak penundaan pemilu, tetapi Jokowi sendiri diam seibu bahasa dukungan wacana penundaan pemilu pada dirinya. Inilah yang membuat keraguan dan kesaksian publik untuk  meyakini jika Jokowi benar- benar merestui Ganjar Pranowo sebagai calon presiden penerusnya.
Publik butuh pernyataan resmi dari Jokowi dan juga aksi Jokowi dalam mengendalikan para relawannya untuk betul -betul bersikap dan berkehendak mendukung secara penuh  Si Rambut Putih (Ganjar Pranowo) sebagai calon yang secara resmi direkomendasikan oleh Jokowi.
Dalam realitas politik Jokowi memang hanya sebagai tokoh atau figur yang bisa mengarahkan massa pendukungnya memilih bakal calon presiden.  Ingat , Jokowi secara konstitusional tidak punya hak dan jabatan politik untuk mengajukan  bakal calon presiden .
Sesuai UU Pemilu hanya partai politik atau koalisi partai yang memenuhi presidential threshold berhak mengajukan capres. Â presiden sendiri atau berkoalisi.
Penulis menyarankan agar Jokowi agar  lebih galak dan girang membuat isu dan juga merekomendasikan capres , untuk mempersilakan Jokowi membentuk partai dan kelak dalam pemilu 2029 akan menjadi Ketum Partai yang memperoleh dukungan cukup mengajukan nama capres secara leluasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H