Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM yang Selalu Kalah

12 November 2022   14:17 Diperbarui: 12 November 2022   14:44 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Shutterstock via Kompas.com

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kwartal ke-3 tumbuh sekitar 5 persen. Sri Mulyani bangga atas perolehan angka pertumbuhan ekonomi tersebut.  Tidak disangka ternyata Indonesia masuk 3 besar negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling tinggi. 

Ekonomi makro di Indonesia terkesan baik-baik saja. Data bicara jika Indonesia masuk 7 besar sebagai negara terkuat ekonominya di dunia. Bahkan para ahli ekonomi memperkirakan Indonesia akan menjadi 4 negara dengan PDB terbesar di dunia di tahun 2035. 

Namun ada pertanyaan yang serius muncul, siapa yang paling diuntungkan oleh situasi ekonomi makro yang relatif baik tersebut ?

 Jika melihat transaksi berjalan perdagangan Indonesia terus mengalami surplus ,investasi luar negeri cukup deras dan cadangan devisa masih aman untuk 3-6 bulan ke depan . 

Kondisi positif makro tersebut harusnya  mengakibatkan konsolidasi besar-besaran di sektor bisnis dan perdagangan tetap aman dan nyaman. Optimisme pasar terus terjaga ,dan mata uang rupiah stabil.

Tidak alasan bagi pengusaha untuk menutup perusahaannya dan mem-PHK-kan karyawannya. Secara umum ,makro ekonomi Indonesia menjamin kelangsungan para pebisnis dan pengusaha untuk 2-3 mendatang . Bahkan kekuatiran adanya hantaman krisis  ekonomi 2023 sepertinya tidak bakal terjadi di Indonesia. 

Nasib UMKM

Ekonomi di Indonesia masih dikuasai oleh pihak tertentu. Dari 2 persen penduduk Indonesia tersebut mendominasi hampir 80 persen kegiatan usaha . Jadi ,ekonomi Indonesia dikontrol dan dijalankan oleh golongan minoritas. 

Di Indonesia masih sangat tinggi disparitas penguasaan modal dan aset serta infrastruktur ekonomi . Monopoli usaha menjadi momok menyedihkan bagi para pengusaha menengah dan kecil.Mereka  mampu menguasai segalanya dari hulu ke hilir. Pada akhirnya UMKM susah bersaing dan tumbuh ,apalagi harus bersaing di Langsa pasar yang sama. 

UMKM hanya dijadikan mitra pelengkap paling bawah . Hanya sebatas tempat pembuangan CSR sebesar 2,5 persen profit perusahaan . Tidak dikasih ruang sejajar  dalamlevel bawah . Tidak ada niat tumbuh dan berkembang sebagai mitra strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun