Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waduh, Anies Bawesdan Terancam Terpental dalam Bursa Capres 2024

16 Agustus 2022   10:40 Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:50 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies hanya bermodalkan jejaring politik segmen tertentu dan pengalaman panggung  politik nasional sebagai Gubernur DKI. Survei lembaga politik yg menempatkan 3 besar capres unggulan tidak menjamin dipilihnya Anies sebagai capres dari parpol atau koalisi parpol tertentu.  

Kekuatan Anies untuk menawarkan parpol yang mempunyai tiket  akan mengalami proses panjang dan berliku. Anies hanya akan menerima pinangan parpol menengah dan itupun harus berjejer dengan nama capres lainnya.

Tanda tanda Anies tidak menarik di partai besar karena Anies bukan pemegang dana besar dan bukan bagian dari oliqarki. Bahkan kebijakan Anies selama menjadi Gubernur DKI banyak menyusahkan para Taipan terutama Developer raksasa.

Hajatan Pilpres membutuhkan keuangan jumbo triliunan rupiah baik untuk pergerakan struktur partai pendukung dan memobilitas pendukungnya.

3. Anies sudah kedahuluan di salip oleh mentor politiknya Prabowo Subianto. Dalam agenda di awal  Bulan Agustus ini Gerindra menggelar Rapimnas dan  memutuskan mengusung Ketum Prabowo Subianto untuk maju ketiga kalinya sebagai capres.

Sebagai Ketua Umu Partai Gerindra ,Prabowo mempunyai kekuatan besar dan proses pencapresan yang cepat dan berlaku  final.

Permasalah muncul ketika Prabowo dan Anies akan bersama maju bahan diusung Koalisi berbeda. Seperti diketahui,Anies maju menjadi  Gubernur DKI atas kompensasi dan usulan Gerindra dan partai koalisinya.

Dalam pilpres 2019 Isa dan Prabowo berada dalam satu tim pemenangan dan menjadi icon utama tim sukses dan panutan bagi basis pendukunhya .

Kesimpulannya Prabowo dan Anies mempunyai banyak kesamaan karakter wilayah latar belakang kerja politil dan basis pendukungnya.

Saking banyaknya persamaan agenda dan kepentingan, Anies sendiri bahkan pernah berucap tidak akan mencalonkan diri sebagai capres  ketika Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri untuk bertarung dalam pilpres 2024.  

Jika Anies sukses mendapatkan perahu atau tiket dari koalisi partai , perjalanan pencapresannya akan banyak mengalami  hambatan dan blunder struktural internal partai pendukung .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun