Tidak ada keraguan atas loyalitas kepada pemerintah  ,semua langkah dan tindakan presiden akan diamini. Tidak ada kata kritik dan mengritik untuk pemerintah. Otomatis baik partai dan simpatisan Jokowi akan selalu mengatakan puas terhadap kinerja Jokowi secara keseluruhan .  Â
Â
Poros KIB adalah Poros Tengah yang digemari kaum moderat, lebih toleransi tehadap situasi dan kondisi yang dihadapi pemerintah saat ini tetapi tetap kritis terhadap kebijakan dan produk pemerintah.
Ketiga partai ( Golkar PPP dan PAN) lebih moderat dIkarenakan segmen pemilih yang lebih  banyak terdidik ,masyarakat urban dan cenderung kritis dan ditambah 3 partai ini secara resmi bagian dari koalisi pendukung pemerintah.
 Karena ketiga partai masuk Kabinet Kerja Jokowi tentunya elite partai masuk dalam wilayah dukungan penuh ke pemerintah walaupun di segmen pemilih sangat kritis pada pemerintahan.
 Golkar adalah partai yang secara konsisten akan selaku memilih dalam lingkaran  kekuasaan dan selalu menjadi mitra pemerintah . Baik partai dan pendukung  Golkar sudah terbiasa dalam wilayah tengah.
 Demikian juga PPP sebagai partai paling buncit perolehan suara 16 Kursi di DPR RI akan lebih nyaman sebagai pengekor dan selalu berada pemerintahan . Yang penting aman dan dapat jatah menteri. Â
 PAN sebagai partai yang terakhir masuk dalam koalisi pemerintah  dimana para elite memilih merapat ke pemerintah dengan pertimbangan  penyelematan partai di pemilu 2024 paska  perpecahan diinternal partai yang melahirkan Partai Umat.
Dengan PAN melepaskan diri dari barisan oposisi- kalah pemilu ,mendapatkan  ganjaran tambahan, bonus PAN masuk koalisi adalah jatah menteri perdagangan yang diisi oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan. Â
Sementara basis pemilih PAN adalah golongan terdidik yang memilih kritis dan usil seeta sangat  sulit berdamai dengan produk dan kebijakan  pemerintahan    Â
Sementara Poros PKB dan Gerinda disukai oleh masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Bisa saja ,masih terdapat sisa kekecewaan akibat kekalahan dalam pilpres 2019 khusunya basis pendukung dari Gerindra.
Kendati PKB masuk dalam partai pendukung pemerintah ,PKB sendiri butuh manuver politik untuk menunjukkan identitas barunya  dan mau tidak mau terbawa arus cara berfikir lama.
 Selama ini Ketum PKB Muhaimin Iskandar terus bernafsu maju menjadi Capres 2024. Koalisi Gerinda dan PKB memang belum final berkaitan keputusan nama capres yabgvakan diusung.