Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muka Lama Capres Maju Lagi Jadi Capres, Simbol Feodalisme Parpol?

13 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 13 Agustus 2022   17:56 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rapimnas Gerindra memutuskan dukungannya Ketum Gerindra Prabowo  Subianto untuk kembali dicalonkan sebagai Capres 2024. Mulai tanggal 13 Agustus 2022 Prabowo  secara resmi dinyatakan sebagai Capres yang akan  bertarung dengan Capres lainnya di tahun 2024.

Paska Pilpres 2019 menjadi ujian terberat bagi Koalisi Partai yang kalah dalam pilpres ,mereka terus digoda oleh kubu pemerintah untuk diajak bergabung dalam barisan partai pemerintah. Alhasil,Gerindra dan PAN memutuskan masuk sebagai partai yang berdamai dengan pemerintah..

Bagi Gerindra,keputusannya mendukung  pemerintah harus dibayar konsekuensi politik yang mahal.  Banyak pendukung Prabowo dan Gerindra hijrah tinggalkan Partai dan Prabowo dikarenakan kebijakan Partai Gerindra pindah haluan mendukung dan tergabung dalam Koalisi pendukung pemerintah.  

Hal yang positif dari keputusan dukungan ke pemerintah ,Partai dan Prabowo mendapatkan Ganjaran Prabowo Subianto diangkat  menjadi Menteri Pertahanan. Berakhir dengan sharing kekuasaan dalam Kabjnet Kerja Jokowi 

Hanya saja peristiwa dukungan Prabowo dengan masuk Kabinet Jokowi harus dibayar mahal banyaknya kubu militan pendukungnya terpaksa hijrah meninggalkan Prabowo. Bagi level militan dan pendukung setianya ,Prabowo dianggap  tidak konsisten, tidak bisa berdiri tegak sebagai barisan partai di luar pemerintah .

Anies Bawesdan dan Prabowo yang sudah menyatakan diri menjadi Capres . Banyak tokoh nasional baik ketua partai atau non partai sudah mulai bergerak mencari kendaraan pengusung menuju capres.

Diperkirakan akhir bukan Agustus 2022 banyak partai atau koaliai partai akan mengumumkan secara resmi siapa saja yang akan diusung menjadi calon capres 2024.

Dengan munculnya nama capres  secara resmi yang diusung partai menyebabkan konfigurasi Koalisi Parpol dan Nama Capres dalam Pilpres 2024  kian menunjukkan kejelasan siapa saja yang akan maju menjadi capres.

Peristiwa politik hari ini ,Prabowo  -Muhaimin Iskandar medeklarasikan bersama Gerindra  dan PKB,Saptu ( 13/08). Dalam acara terebut, Prabowo juga menyatakan akan kembali maju sebagai Capres 2024 setelah keputusan Rapimnas Gerindra  di gelar di Sentul 12-13 Agustus 2022. 

Disusul kemudian ,PAN akan menggelar Rakernas tanggal 27 Agustus 2022 dan salah satu agendanya adalah mengumumkan nama Capres yang akan diusung PAN dalam pileg 2024. PAN akan melanjutkan mengantarkan rekomendasi Capres hasil Rapimnas ke level elite barisan Koalisi Indonesia Bersatu. 


Lahirnya Poros Gerindra dan PKB semakin mengerucutnya polarisasi partai dan juga juga capres yang akan  diusungnya. Setidaknya ,koalisi partai sudah diawali oleh KIB yang digagas  3 Parpol ( PPP PAN dan Golkar dan kemungkinan  akan disusul oleh Demokrat,Nasdem dan PKS. Sementara PDIP akan menunjukan kekuatannya sendirian dengan tidak melibatkan partai lain untuk membangun Koalisi.

PDIP satu - satunya Parpol yang memenuhi presidential Threshold di atas 20 persen sehingga dapat mengusung capres dan cawapres sendirian.  

Dengan kekuatan parpol dan koalisi yang akan dan sudah terbentuk , akan ada maksimal 4 poros kekuatan politik yang akan bermain pada pilpres 2024.

Kontestasi Capres 2024 akan berhubungan langsung dengan pemilu legislatif . Hubungan Capres dan Koalisi Partai Politik akan berdampak pada perolehan suara pileg . Pileg dan Pilpres dilakukan secara bersama dan serentak. Dua  keputusan politik  dalam satu bilik suara. 

Yang pasti ,jika banyak muncul muka lama dalam pilpres 2024 dipastikan akan banyak  ditinggalkan pemilih dan juga menjadi sandungan demokrasi karena parpol dicap minim kaderisasi dan memilih status quo menjadi ciri khas feodalisme di kepartaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun