Anggaran belanja pemerintah /APBN  2021 kementerian sosial saja hampir Rp 400 T dan anggaran kementerian kesehatan Rp 500 T. Tahun 2022 masih sama ,anggaran banyak dialokasikan untuk penanggulangan dan pemulihan ekonomi nasional / PEN. Anggaran jumbo tersebut jika masih defisit  akan dapat tambahan anggaran khusus dari hasil refocusing kementrian lainnya untuk penanggulangan dan penanggulangan covid  sebesar Rp 800T. Konon khusus anggaran  yang berkaitan dengan  penanganan dan penanggulangan  covid 19 tidaklah banyak dilakukan banyak audit dan pengawasnya.
Saya memberanikan diri bertanya. Dimulai dari pertanyaan apa  motivasinya para pembeli mobil mewah di saat pandemi covid . Mereka punya kemampuan beli ,ada  duit . Baginya kondisi saat ini dimana nyawa merek mereka terancam suatu saat oleh amukan covid 19. Suatu saat bisa mati karena positif terjangkit virus  covid. Baginya  kekayaanya tidak dibawa mati saat mereka meninggal. Dalam hatiku menjawab" Yo wis sak karep mu ,kuwi duit mu"
Tidak mengherankan jika barang -barang mewah dan perilaku aneh-aneh masih  menjamur di Indonesia. Apapun situasi dan kondisi bisa jadi saat tejadi perang pun ,mereka golongan  kaya tetep memuaskan diri dengan barang mewah. Â
Barang  mewah dan Jasa untuk memuaskan diri melonjak seperti  mobil property, perhiasaan,  fashion dan gaya hidup  mewah ,istri dan para simpanan . Sepertinya produk ini di mana -mana.   masih laku keras di konsumsi dan dinikmati  orang kaya  para sultan di negeri ini.
Covid 19 telah berhasil mengubah nilai dan kepercayaan seseorang  dan kelompok  atas motivasinya  ,cita cita dan harapan pada perjalanan hidupnya . Saat ini masyarakat mengalami perubahan sikap dan tindakan langsung pada  seseorang  dalam wilayah ekstrim. Secara lugas dan tegas masyarakat kita sudah hilang kendali berkaitan empati dan simpati . Dalam sudut pendekatan individu perubahan itu syah- syah saja terjadi
Perubahan nilai dan sikap apa aja  bagi masyarakat terkena dampak  Covid 19?
Dahsyatnya dampak Corona membuat hancurnya atau rusaknya banyak hal krusial yang menghantam individu atau kelompok. lebih banyak merusak budaya dan kontruksi sosial .Dampak nyata efek pandemi adalah naiknya perubahan perilaku masyarakat secara psikologis dan kenaikan fisik . Masyarkat sangat emosional bagi orang kaya dan masyarakat sangat rasional bagi orang menengah dan miskin. Â
Angka penurunan kemiskinan yang cukup tajam .  Opini ini hanya berlaku untuk masyarakat umum  non PNS ,Polri TNI dan Pegawai BUMN . Sementara golongan kaya tetap kontan dari sisi kesejahteraan dan pertahanan keuangannya.Â
Potret perubahan  dan sikap terjadi baik secara individu dan kelompok.  Kelompok mana saja yang rugi dan masih ada kesempatan bangkit ?Â
Massa Pandemi CovId 19 juga membunuh golongan kaya dari kaum pedagang Kelompok kaya ini bangkrut dan mendadak miskin  dikarenakan usaha / pekerjaannya mati  alias bangkrut. Kelompok ini yang mengalami tingkat frustasi  tinggi. Mereka paling kelihatan gila mental. Â
Hanya mereka secara finansial masih banyak menyimpan aset terutama property dan saham . Memungkinkan jika ekonomi membaik mereka kembali survive dan berkembang .Harapan untuk bisa kembali berjaya masih banyak kemungkinan .