Mohon tunggu...
Heru Wahyu Prasetya
Heru Wahyu Prasetya Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 018 Tenggarong

Berolahraga merupakan kegiatan rutin setiap sore, tentunya olahraga yang ringan asal berkeringat, jejaring sosial tetap harus sebagai media informasi buat saya, untuk mengatahui apa yang sedang berkembang trending dan viral, agar tidak ketinggalan berita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Aksi Nyata Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif

6 Maret 2023   17:58 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:06 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran instruktur mengemudi dalam menanamkan kebiasaan baik kepada guru dan siswa lainnya dalam membangun budaya positif adalah dengan menumbuhkan budaya dan suasana yang baik di sekolah. Jadi harapnnya setiap orang dapat dan bisa menuju ke perubahan besar. Bekerja sama untuk membentuk karakter yang baik dan menerapkan disiplin positif, yang menjadi budaya sekolah. Mulai dari diri, Mulai dari kelas, mulai dari siswa, mulai dari mata pelajaran.

Bagaimana budaya positif dapat tumbuh di kelas sehingga menjadi budaya positif di sekolah dan menjadi visi sekolah? Kelas adalah miniatur sekolah dan sekolah adalah miniatur bangsa. Suatu bangsa yang memiliki tata krama yang baik dan disiplin yang positif dimulai dari sekolah.

Jadi, menumbuhkan budaya positif dimulai dari kegiatan belajar mengajar di kelas dan upaya guru untuk berinteraksi dengan siswa. Cara mempengaruhi orang agar berkarakter positif bisa dimulai dengan menciptakan suasana komunikasi dua arah. Menjalin komunikasi dua arah merupakan cara efektif untuk mengetahui apa yang diharapkan siswa dari proses pembelajaran yang diimpikannya. Pentingnya mengetahui harapan dan impian siswa merupakan salah satu langkah reflektif dalam pembelajaran dan penerapan nilai dan peran guru.

Komunikasi dua arah juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dimana biasanya bertanya, disinilah sifat berpikir kritis berkembang. Komunikasi dua arah juga membangun rasa percaya diri siswa karena merasa dihargai dan didengarkan. Ketika siswa memiliki ambisi dan mampu mengungkapkan pendapatnya, interaksi guru-siswa sangat dihargai. Membangun kepercayaan diri siswa sangat penting karena dengan percaya diri muncul empati. Ketika empati dan sifat lain seperti pemikiran kritis muncul sebagai hasil interaksi, kreativitas dan inovasi siswa muncul. Ini secara otomatis menciptakan karakter positif dan budaya positif sejak awal

Meskipun sudah banyak sekali budaya positif disekolah kami yang telah terbentuk dan terealisasi salah satunya : 5S (Senyum, Sapa, Salam, Span dan Santun), LISA (Lihat Sampah Ambil) Operasi semut (Gerakan 5 Menit memungut sampah disekitar kelas) dll.

LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

  • Sosialisasi Budaya positif kepada semua pemangku kepentingan di sekolah terutama diawal dengan kepala sekolah
  • Sosialisasi dengan teman sejawat (dalam satu tingkatan kelas) dan kelas yang lain (lintas kelas)
  • Membiasakan komunikasi dua arah antar pemangku kepentingan dalam rangka membangun budaya positif di kelas dan di sekolah
  • Memfasilitasi kesepakatan kelas dan kesepakatan aturan sekolah
  • Merefleksi kegiatan dalam rangka membudayakan kebiasaan positif di sekolah
  • Dalam  kegiatan aksi nyata kali ini adalah untuk memperluas dan mengembangkan budaya positif yang sudah ada di sekolah. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk selalu menjaga dan melestarikan hal-hal yang baik dan positif agar terus mengakar dan membudidaya bagi seluruh warga sekolah. Efek terutama pada murid atau siswa dengan dorongan dan dukungan dari guru guru mata pelajaran. Serta memimpin guru kelas untuk menilai budaya positif di dalam dan di luar kelas.

TOLAK UKUR KEBERHASILAN

  • Murid selalu menjalankan keyakinan kelas setiap kegiatan berlangsung sesuai jadwal yang ditetapkan dan setiap hari jumat melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah dan kegiatan sabtu peduli lingkungan dan kelas secara bersama yang dilaksanakan olen seluruh warga sekolah, dan piket kelas setiap hari dengan siswa yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama
  • Lingkungan kelas dan lingkungan sekolah terasa nyaman, serta tampak bersih dan rapi
  • Terjalin komunikasi aktif dan efektif antaraguru, murid, seluruhwarga sekolah
  • Warga kelas bisa membuat pojok baca dan aksi akan literasi didalam kelas pada saat sebelum jam istirahat setiap harinya

TANTANGAN KEGIATAN

  • Menyamakan persepsi dan tujuan Bersama tentang kegiatan aksi nyata ini demi perubahan dan membudidayakan kebiasaan positif yang telah ada dengan rekan sejawat dan semua warga sekolah
  • Tantangan lain di hadapi dalam penerapan keyakinan kelas adalah ada beberapa siswa yang belum komitmen dalam menjalankan keyakinan kelas, tentunya diperlukan beberapa waktu dan pemahaman yang ekstra

PROGRAM TINDAK LANJUT

Calon guru penggerak akan membuat keyakinan kelas bersama murid yang baru disemester depan ditahun ajaran baru 2023 - 2024, dan didiskusikan pada saat rapat kenaikan kelas Bersama seluruh dewan guru beserta staff SD Negeri 018 Tenggarong agar poin-poin keyakinan kelas yang dibuat mendukung program, visi dan misi sekolah serta khususnya visi murid impian.

HASIL AKSI NYATA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun