[caption caption="wayang.files.wordpress.com"][/caption]Setiap penulis dan pembaca memiliki hak yang sama. Hak berpendapat dan hak menanggapai.
JAS MERAH
Ir. Soekarno Sang proklamator dengan segala jasanya, Presiden seumur hidup pun pada akhirnya tergantikan.
H. M. Soeharto Dijuluki bapak pembangunan, entah berapa besar jasanya atas program Repelitanya pun lengser.
Begitu juga para pemimpin penerusnya pun demikian. Hampir tidak ada yang bersih dari segala kekurangan dalam artian apapun.
Saya melihat dari sudut pandang bisnis. Setiap pengusaha akan membangun usahanya untuk menghasilkan profit dan mensejahterakan team yang ada didalamnya. Mungkin pemerintah yang baik pun demikian.
Saya melihat dari sudut pandang politik. Setiap politikus (hampir) senantiasa berharap dengan segala daya upaya agar bisa menggantikan dan menguasai Pemerintah yang sedang memimpin. Ibarat dalam dunia kerja saling berebut posisi, tentu dengan kompetensi yang mumpuni. Hal ini mungkin lebih baik saya akan memberikan kesempatan pada yang muda.
Saya melihat dari sudut pandang masyarakat biasa. Setiap pemimpin bagi mereka yang penting bisa mengayomi seperti selogan Kepolisian, 'Polisi pelindung dan pengayom masyarakat" klo ndak salah, mohon pencerahannya. Selain itu seorang pemimpin kudu mampu mengkondisikan harga sembako agar semakin murah dan UMR tiap tahun meningkat tajam. X dasar karyawan.
Saya memandang dari sudut pandang pengamat yang tidak ubahnya seperti komentator bola atau komentator tinju. Bahwa siapapun pemimpin atau pejabatnya yang berkuasa, mereka mesti melakukan korupsi. Hal itu seolah benar 100% bahwa mesti korupsi. Jika diera Presiden Soeharto dikenal isu KKN kalo sekarang bagi-bagi proyek atau politik dagang sapi dan apalah itu orang biasa sebut, intinya korupsi untuk mengembalikan modal.
Sekarang pandangan saya sendiri. Siapapun pemimpinnya, ibarat orang dagang dalam hukum jual beli yang penting untung dan untung itu untuk negara, untuk rakyat, untuk anak cucu kita nanti.
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Salam, buat para pembaca yang budiman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H