Kegiatan Sekolah Pemilu yang mengusung tema "Pelaksanaan Pemilu untuk Pemilih Pemula" merupakan inisiatif edukatif yang sangat relevan bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya. Acara ini diadakan oleh mahasiswa KKN MBKM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan menghadirkan Dwi Enggar, seorang anggota KPU Kecamatan, dan perwakilan mahasiswa Fakultas Hukum, A.A. Gede Indrayana Kaniska, sebagai narasumber utama.
Sebagai opini individu, kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan, khususnya dalam meningkatkan pemahaman pemilih pemula tentang pentingnya peran mereka dalam pemilu. Narasumber memberikan edukasi secara mendalam mengenai:
- Tahapan pelaksanaan pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga pemungutan suara.
- Hak dan kewajiban pemilih sebagai bagian dari warga negara yang berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
- Pentingnya menjaga asas pemilu, yakni Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (LUBER JURDIL).
Dwi Enggar, sebagai anggota KPU, memberikan penjelasan teknis tentang tata cara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan bagaimana proses penghitungan suara dilakukan secara transparan. Penjelasannya dilengkapi dengan contoh-contoh nyata, sehingga peserta lebih mudah memahami setiap tahap dalam pemilu.
Sementara itu, A.A. Gede Indrayana Kaniska, sebagai perwakilan mahasiswa, memberikan perspektif yang lebih dekat dengan pemilih pemula. Ia menekankan pentingnya meneliti rekam jejak dan visi misi kandidat sebelum memilih. Gede juga mengingatkan peserta agar tidak tergiur oleh politik uang yang dapat merusak integritas pemilu.
Diskusi interaktif menjadi salah satu poin menarik dalam kegiatan ini. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan, dan jawaban yang diberikan oleh narasumber sangat jelas dan detail, membuat peserta merasa lebih percaya diri untuk menggunakan hak pilih mereka.
Sebagai opini individu, kegiatan ini berhasil memberikan wawasan penting kepada pemilih pemula, sehingga mereka tidak hanya sekadar menjadi pemilih pasif, tetapi juga aktif dan kritis dalam menjalankan peran mereka sebagai warga negara. Sosialisasi seperti ini sangat penting, mengingat pemilih pemula sering kali kurang mendapatkan edukasi politik yang memadai.
Diharapkan kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak hanya menjelang pemilu tetapi juga dalam rangka menumbuhkan kesadaran demokrasi di kalangan generasi muda. Dengan pengetahuan yang baik, pemilih pemula dapat menjadi kekuatan penting dalam menciptakan pemilu yang bersih, jujur, dan adil, yang pada akhirnya berkontribusi pada kualitas demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H