Mohon tunggu...
hertikawatisihotang
hertikawatisihotang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi UNTAG Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sosialisasi BERSINAR Bersih Narkoba Bersama Warga Wonorejo

19 Desember 2024   08:13 Diperbarui: 19 Desember 2024   08:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN MBKM Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2024 ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana pendidikan dapat dikemas dengan cara yang menyenangkan dan mendidik. Program "Bermain Sambil Belajar" yang dilaksanakan pada 15 November 2024 di TK Permata Kelurahan Wonorejo, Surabaya, memberikan pendekatan yang sangat inovatif dalam memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada anak-anak usia dini.
Dengan memanfaatkan permainan interaktif yang edukatif, kegiatan ini berhasil menciptakan suasana belajar yang tidak hanya menarik, tetapi juga penuh dengan kebahagiaan. Pendekatan "bermain sambil belajar" ini terbukti sangat efektif karena mampu menarik perhatian anak-anak tanpa membuat mereka merasa tertekan. Sebagai gantinya, mereka bisa belajar sambil bermain dengan cara yang sangat menyenangkan. Anak-anak yang biasanya mudah merasa bosan atau tidak tertarik dengan metode pembelajaran konvensional, dapat menyerap banyak informasi penting tentang keberagaman budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan.
Fokus pada pengenalan 38 provinsi di Indonesia beserta budaya khas masing-masing adalah langkah yang sangat tepat. Mengajarkan anak-anak tentang keberagaman budaya bangsa sejak usia dini sangat penting karena ini membantu mereka mengembangkan rasa hormat dan bangga terhadap budaya yang berbeda-beda. Di dunia yang semakin terhubung ini, pemahaman tentang keberagaman sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang inklusif dan toleran.
Saya juga sangat mengapresiasi konsep permainan yang melibatkan aktivitas motorik, seperti melompat zig-zag dan merangkak, yang dapat membantu melatih koordinasi tubuh anak-anak. Tidak hanya itu, permainan menyusun kata dan mengenal tokoh pahlawan nasional memberikan pengetahuan tambahan yang sangat bermanfaat. Dengan cara ini, kegiatan tersebut tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan, baik fisik maupun kognitif anak-anak. Mereka tidak hanya belajar mengenali provinsi dan kebudayaan, tetapi juga belajar bekerja sama, berpikir kreatif, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka.
Hal yang sangat mencolok dari kegiatan ini adalah antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para siswa. Anak-anak terlihat begitu bersemangat mengikuti setiap tahapan permainan, dan beberapa dari mereka bahkan menunjukkan keinginan untuk mengulang permainan karena merasa sangat senang dan puas dengan aktivitas tersebut. Ini menandakan bahwa mereka benar-benar menikmati proses belajar ini, yang tentu saja mencerminkan keberhasilan metode yang digunakan.
Kegiatan ini juga memberikan pelajaran berharga mengenai bagaimana cara mendekatkan pembelajaran dengan dunia anak-anak. Pendekatan yang kreatif dan inovatif seperti ini harus lebih sering diterapkan dalam pendidikan anak usia dini karena dapat memotivasi mereka untuk lebih menyukai belajar, serta memperkenalkan mereka pada dunia yang lebih luas dengan cara yang mudah dipahami. Program "Bermain Sambil Belajar" ini memberikan pengalaman belajar yang sangat positif bagi anak-anak dan menunjukkan bahwa pendidikan tidak harus selalu berupa kegiatan yang kaku dan serius.
Secara keseluruhan, saya sangat mendukung kegiatan semacam ini karena bukan hanya memberikan pengetahuan baru bagi anak-anak, tetapi juga membentuk karakter mereka dengan cara yang menyenangkan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda kita bisa lebih mengenal dan menghargai budaya Indonesia, sekaligus merasakan kebanggaan menjadi bagian dari keberagaman yang ada. Kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi program-program serupa di masa depan, yang menggabungkan pendidikan dengan hiburan untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan menyenangkan.
LINK KOMPASIANA :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun