Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Recycle Air Limbah pada Proses Daur Ulang Plastik

21 Juni 2021   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2021   06:45 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada proses pengolahan air limbah di daur ulang plastik, pada tahap pencacahan, sampah plastik yang akan didaur ulang dicuci dengan air, nah air bekas cucian ini, selama ini langsung dibuang. Karena air ini juga banyak mengandung zat pewarna dan memiliki pH tidak netral, maka air cucian ini dapat diolah kembali, dengan alat yang dirancang oleh Tim pengabdian. Dengan demikian cara ini dapat mengefisienkan penggunaan air. Mitra pengelola daur ulang plastik ini juga kadang mengalami kekurangan air untuk pencucian saat kemarau datang, sehingga proses recycle air cucian ini sangat bermanfaat bagi mereka.

Alat penyaring akan dirancang dengan teknik sederhana, sehingga memudahkan mitra dalam pengoperasiannya nanti. Alat penyaring akan diletakkan berdampingan dengan alat pencacah. Jenis alat penyaring yang digunakan adalah tipe filter hamparan atau bed filter. Alat filter ini bednya tersusun dari kerikil, ijuk, pasir, arang, ijuk dan zeolit. Batu bata pada rencana gambar rancangan alat diganti dengan zeolit. Arang dan zeolit di sini dipilih sebagai adsorben. Dalam drum yang diisi bed ini bagian pengeluaran dilengkapi dengan ring kulit karet dan seal tape pada bagian pengeluaran. Susunan bed filter ini memiliki ketebalan berbeda antara 5-10 cm. Air kotor limbah pencucian cacahan plastik masuk ke dalam ruang bed sehingga terjadi pengendapan,  dan kemudian dialirkan ke ruang/drum lainnya untuk disaring. Keluar dari alat ini air sudah dalam keadaan bersih dan dapat disirkulasi untuk digunakan sebagai air pencuci cacahan plastik kembali.

Solusi yang diberikan oleh Tim pengabdian dengan perancangan alat penyaring air untuk mengefisienkan pengolahan limbah air cucian dan sirkulasi kembali untuk pencucian berikutnya. Hal ini   merupakan langkah tepat dalam pengembangan usaha mitra dan menghasilkan produk dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Alat Bed Filter 
Alat Bed Filter 
Bantuan alat instalasi termasuk alat penyaring pada proses pencucian cacahan plastik diberikan kepada kelompok pengelola limbah plastik yang diketuai oleh pak Makmun. Ini diharapkan dapat membantu proses pencucian cacahan plastik sehingga air bekas pencucian dapat disirkulasi kembali dan kebutuhan air pencuci lebih sedikit. Dan pengolahan limbah air pencucian dengan penyaringan ini akan membuat proses ini lebih efisien. Mitra hanya memerlukan jumlah air pencuci lebih sedikit dibanding ketika tidak menggunakan alat ini dan harapannya tidak akan kesulitan air pencuci cacahan plastik selama musim kemarau. Bahan cacahan plastik yang dicuci hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, dan produknya memenuhi standar cacahan plastik yang akan diolah selanjutnya menjadi pellet plastik. Selain itu dengan bantuan alat ini diharapkan dapat memberikan peningkatan dari segi ekonomi.

Oleh: Tim Pengabdian dari Fakultas Teknik, Universitas Lampung Tahun 2021

Yuli Darni, Herti Utami dan Sri Ratna Sulistiyanti.

Dan terima kasih atas bantuan para mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu:

1. Dwi Lisna Agustin (NPM 1515041019)

2. Annisa Aryanti  (NPM 1715041023)

3. Yoga Riyanto (NPM 1615041005)

4. Febriyantoro Bilal Al Huzaifi (NPM 1715041002)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun