Mengandung Omega 3 dan Omega 9
Secara alami jika minyak goreng berasal dari minyak kelapa atau sawit, tidak ada yang mengandung Omega 3, karena Omega 3 kebanyakan berasal dari sumber hewani. Jika senyawa ini ditambahkan dalam proses pembuatan minyak goreng, tidak ada manfaatnya bagi tubuh karena toh setiap hari minyak goreng yang dikonsumsi sedikit. Sedangkan Omega 9 itu adalah asam oleat, yang merupakan komponen terbanyak minyak kelapa sawit (sekitar 38,2 - 43,6%). Jadi ya memang minyak goreng itu komposisinya didominasi asam oleat atau Omega 9.
Non Kolesterol
Minyak goreng secara umum berasal dari bahan nabati, lemak yang terkandung dalam bahan nabati ini dinamakan fitosterol. Jadi ya memang minyak nabati tidak mengandung kolesterol. Kolesterol adalah lemak dari bahan hewani. Tanpa pencantuman non kolesterol-pun semua minyak nabati ya memang non kolesterol, jadi sebenarnya bukanlah suatu keunggulan. Sebenarnya minyak yang terkonsumsi di dalam makanan hanya sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, yang menyebabkan gemuk, sebenarnya jumlah makanan yang dikonsumsi, bukan karena minyak gorengnya?
Mengandung Vitamin
Minyak goreng memang mengandung vitamin, A, D, dan E. Namun, karena minyak goreng berfungsi sebagai media penggorengan maka vitamin yang ada dalam minyak akan rusak karena suhu tinggi dalam proses penggorengan.
Penyaringan Dua Kali
Pada proses pembuatan minyak goreng dari kelapa sawit, diperoleh dua fase yang berbeda, yaitu fase padat (stearin/asam stearat) dan fase cair (olein/asam oleat). Stearin mudah membeku pada suhu kamar dan dipakai untuk campuran pembuatan margarine dan minyak padat. Penyaringan dua kali merupakan istilah untuk menjelaskan pemisahan minyak fase padat dan fase cair. Jika hanya dilakukan satu kali penyaringan, terkadang masih terikut minyak yang membeku. Sementara untuk minyak yang disaring dua kali tidak akan membeku.
*****
Sumber informasi artikel :
1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20973/4/Chapter%20II.pdf