Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Jejak Telapak Kaki Nabi, di Istana Topkapi

25 Juli 2013   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:03 5035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tempat yang menjadi prioritas untuk kami kunjungi selama di Istanbul adalah Topkapi Palace (atau disebut dengan bahasa Turki: Topkapi Sarayi), selain Hagia Sophia dan Blue Mosque. Dari tempat-tempat ini ada sesuatu yang bernilai bukan hanya sekedar perjalanan wisata. Ada suatu perasaan yang timbul di dalam hati entah itu keharuan atau kebanggaan akan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh kejayaan Islam di masa lalu.

[caption id="attachment_268554" align="aligncenter" width="590" caption="The Gate of Salutation, gerbang ke dua masuk Topkapi Palace (Dok. Herti)"][/caption]

13747301042109170876
13747301042109170876

Topkapi Palace atau istana Topkapi adalah istana tempat tinggal kekhalifahan Ottoman selama kurun waktu hampir 400 tahun. Lokasi istana ini masih di kawasan Sultanahmet yang merupakan old city Istanbul, yang dekat dengan Hagia Sophia dan Blue Mosque. Jika naik tram dapat turun di tram stop Gulhane, dengan berjalan kaki sudah tidak begitu jauh. Kami menginap di sekitar Sirkeci, untuk mencapai Topkapi ini juga cukup berjalan kaki saja dari hotel.

[caption id="attachment_268559" align="aligncenter" width="590" caption="Antrian tiket masuk, syukurlah masih sepi (Dok. Herti)"]

13747302501187031900
13747302501187031900
[/caption] [caption id="attachment_268560" align="aligncenter" width="390" caption="Tiketnya 25 Lira saja (Dok. herti)"]
13747303261612798723
13747303261612798723
[/caption]

Saya memilih judul artikel di atas karena saya sendiri pernah menduga bahwa barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW, sahabat dan keluarganya berada di museum Hagia Sophia, tapi ternyata di Topkapi Palace. Hagia Sophia meskipun sekarang menjadi museum hanyalah bangunan megah layaknya masjid atau katedral, bukan berisi barang-barang yang dipajang seperti halnya museum pada umumnya.

[caption id="attachment_268562" align="aligncenter" width="420" caption="Masuk gerbang Topkapi mulai antri (Dok. Herti)"]

1374730446819091527
1374730446819091527
[/caption]

Ada dua buah jalan untuk memasuki Topkapi. Dari Hagia Sophia ke arah kiri, jalan agak menurun, searah dengan jalur tram, lalu masuk menuju gerbang taman Topkapi. Masuk pada jalan yang sebelah kanan karena yang sebelah kiri adalah jalan menuju Gulhane Park. Namun jalan untuk masuk ke gerbang utama istana Topkapi jalannya agak menanjak, sehingga lumayan capek jika kita lewat melalui jalan ini (kami waktu masuk melalui jalan ini). Tapi jangan khawatir ada sebuah kendaraan yang bisa mengantar ke gerbang utama dengan gratis kalau tidak mau berjalan kaki. Tiket masuk ke Istana Topkapi ini adalah 25 Lira (Juni 2013) dan setiap hari Selasa tutup.

Sedangkan jalan lainnya adalah dari Hagia Sophia ke arah kanan melewati bangunan yang berisi makam-makam Sultan, lalu belok kiri, dan masuklah ke area taman Topkapi untuk menuju gerbang utama istana Topkapi. Jalannya tidak menanjak, sehingga tidak perlu energi ekstra jika berjalan kaki (waktu keluar dari Topkapi kami melalui jalan yang ini).

[caption id="attachment_268563" align="aligncenter" width="590" caption="Maket istana Topkapi (dok. Herti)"]

13747305581428635062
13747305581428635062
[/caption] [caption id="attachment_268564" align="aligncenter" width="590" caption="Halaman ke dua atau second courtyard yang rindang dengan bangunan dapur istana tampak di belakang (Dok. Herti)"]
13747306841446819586
13747306841446819586
[/caption]

Setelah memasuki gerbang pertama, lalu melewati taman dengan pepohonan hijau (karena musim panas) di kiri dan kanan jalan. Lalu kami membeli tiket, untung saja tidak antri lama. Karena tidak lama kemudian banyak rombongan tour yang datang dan pengunjung semakin ramai saja. Oleh karena itu sangat baik jika kita datang lebih awal sehingga tidak buang-buang waktu untuk antri membeli tiket masuk.

[caption id="attachment_268568" align="aligncenter" width="590" caption="Bangunan dapur yang ditutup dengan deretan prasasti pada bagian terasnya (Dok. Herti)"]

13747309871642456746
13747309871642456746
[/caption]

Istana Topkapi ini merupakan istana terbesar peninggalan kerajaan Turki Ustmani atau disebut dengan Ottoman dan merupakan tempat tinggal Sultan selama kurun waktu hampir 400 tahun antara tahun 1465 hingga 1853. Kepentingan istana Topkapi ini memudar, setelah Sultan lebih suka menghabiskan waktu di Istana baru yaitu di Dolmabahce Palace yang berada di tepi selat Bosphorus. Pada tahun 1856 Sultan Abdul Mecid I memindahkan kediaman di Dolmabahce Palace merupakan istana dengan gaya bangunan Eropa. Selama kurun waktu tahun 1856-1924, Topkapi Palace ini digunakan untuk akomodasi para pejabat pemerintah, dan berdasarkan dekrit pemerintah tanggal 3 April 1924 istana ini dijadikan museum dan pada tahun1985 merupakan salah satu World Heritage Site oleh UNESCO.

[caption id="attachment_268569" align="aligncenter" width="420" caption="Ada rombongan berbatik dengan latar bangunan The Audience Chamber (Dok. Herti)"]

1374731102184338920
1374731102184338920
[/caption] [caption id="attachment_268570" align="aligncenter" width="590" caption="Pemandangan dari salah satu tempat pribadi Sultan (Dok. Herti)"]
1374731275520196623
1374731275520196623
[/caption]

Istana Topkapi ini mulai dibangun pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Selain sebagai tempat tinggal juga merupakan tempat untuk acara-acara kenegaraan. Beberapa bangunan mengelilingi lapangan istana dan kebun. Bangunan-bangunan tersebut mencakup tempat senjata, ruang harta, ruang makan, harem, kamar Sultan dan menara penjaga.

[caption id="attachment_268571" align="aligncenter" width="590" caption="Pemandangan dari area tempat pribadi Sultan (Dok. Herti)"]

13747313811855865024
13747313811855865024
[/caption] [caption id="attachment_268572" align="aligncenter" width="590" caption="Pemandangan menuju Baghdad Kiosk (Dok. Herti)"]
13747314711168365804
13747314711168365804
[/caption]

Pada masa kekhalifahan Ottoman, the sacred relics yang berupa barang-barangpeninggalan Rasullulah SAW, keluarga dan sahabatnya, sejak tahun 1517 dibawa ke Istanbul dan disimpan di Hirkai Serif Odasi (Chamber of the Holy Mantle) yang merupakan bagian dari bangunan Istana Topkapi. Barang-barang sacred relics ini disimpan pada ruangan khusus di Topkapi oleh Sultan Mehmet sang penakluk.

[caption id="attachment_268573" align="aligncenter" width="590" caption="Teras dengan fountain di Iftar dan Baghdad Kiosk (Dok. Herti)"]

137473181471959337
137473181471959337
[/caption] [caption id="attachment_268575" align="aligncenter" width="420" caption="Pilar-pilar yang cantik di bangunan tempat pribadi Sultan (Dok. Herti)"]
13747319451537061216
13747319451537061216
[/caption]

Beberapa tempat yang kami kunjungi semuanya menarik.Setelah masuk dari gerbang utama kami berhadapan dengan halaman dengan pohon-pohon yang menghijau. Dan ini merupakan halaman ke dua, dengan deretan bangunan dapur pada salah satu sisinya. Ketika kami berkunjung, untuk bagian dapur istana ditutup untuk umum, mungkin sedang direnovasi. Sementara di seberangnya adalah bangunan tempat menyimpan senjata.

[caption id="attachment_268576" align="aligncenter" width="590" caption="Pilar dan dinding dengan keramik iznik (Dok. Herti)"]

1374732084966639812
1374732084966639812
[/caption] [caption id="attachment_268577" align="aligncenter" width="590" caption="Keran untuk berwudhu? (Dok. Herti)"]
137473216642725021
137473216642725021
[/caption]

Setelah itu, kami memasuki gerbang lagi menuju halaman ke tiga, area ini merupakan bangunan-bangunan utama istana. Di dekat sebuah pohon yang berlubang di bagian tengahnya (pohon ini mungkin sudah berusia ratusan tahun), kami memasuki tempat penyimpanan harta. Karena pengunjung cukup banyak, kami antri cukup panjang untuk memasuki ruangan ini. Dan tidak sia-sia, karena memang koleksi harta dan perhiasan ini begitu menarik dan menakjubkan. Perhiasan-perhiasan dengan batu-batu permata yang begitu besar-besar ukurannya. Waah banget. Hanya saja saat itu terbayang, bagaimana orang-orang pada masa itu memakainya dengan pakaian yang seperti jubah yang begitu beratnya. Semua membuat berdecak kagum.

[caption id="attachment_268578" align="aligncenter" width="590" caption="Tempat pertemuan di salah satu bangunan pribadi Sultan (Dok. Herti)"]

13747322771019836265
13747322771019836265
[/caption]

Setelah itu, kami menuju bangunan yang nampaknya tempat pribadi Sultan dan keluarganya yang terdiri dari beberapa pavilion, kiosk, taman dan teras. Ada yang disebut dengan Circumsicion room, Yerevan kiosk, Baghdad kiosk, Iftar kiosk dan Terrace kiosk. Dari salah satu bangunan ini tampak pemandangan laut yang indah dengan air lautnya yang begitu biru. Pemandangan selat Bosphorus dengan kapal-kapalnya, dan bangunan yang tampak kecil di punggung bukit. Serta jembatan di kejauhan. Di area ini ada beberapa bangunan yang semua menarik. Bangunan tersebut dihiasi keramik iznik pada dinding dan juga ornament keemasan pada beberapa gerbang dan pilarnya. Ada juga yang dulunya kolam. Pemandangan dari area ini sangat bagus, terutama sebagai obyek untuk berfoto-foto.

[caption id="attachment_268583" align="aligncenter" width="590" caption="Bangunan dekat sacred relics (Dok. Herti)"]

13747334681011318482
13747334681011318482
[/caption]

Akhirnya tibalah kami pada bangunan tempat menyimpan Sacred Relics yaitu merupakan barang-barang peninggalan Rasullulah SAW antara lain adalah jubah atau mantel, helai rambut jenggotnya, pedang dan jejak telapak kaki Rasulullah yang dipahat di batu pada tempat berkaca. Selain itu juga ada pedang nabi Daud dan pedang para sahabat (Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib, dan Ustman bin Affan) dan baju-baju kekhalifahan, kunci Ka’bah dll. Di ruang ini terdengar lantunan ayat suci Al Qur’an dan pengunjung cukup ramai, sehingga tidak bisa berlama-lama, tapi saya cukup lama mengamati jejak telapak kaki Rasulullah tersebut. Berada di ruang ini ada perasaan lain yang menyelinap, rasa keharuan yang sedikit membuat kita berhenti sejenak. Sayang sekali di ruang ini dilarang mengambil gambarnya. Memori selama berada di ruang ini hanya akan tersimpan selamanya di hati.

[caption id="attachment_268597" align="aligncenter" width="590" caption="Masuk harem ini harus bayar lagi (Dok. Herti)"]

1374735716215128233
1374735716215128233
[/caption]

Ada sebuah bangunan lagi yaitu Imperial Harem yang tidak kami masuki karena harus membayar lagi (sebenarnya kami penasaran dengan isi ruangan Harem ini, tapi soal selir-selir Sultan ini sebagian bisa kami lihat ruangnya di istana Dolmabahce :D).

*****

[caption id="attachment_268595" align="aligncenter" width="590" caption="Salah satu sudut pemandangan waktu mau keluar istana (dok. Herti)"]

1374735634463092575
1374735634463092575
[/caption]

Untuk menjelajah istana Topkapi ini kira-kira perlu waktu minimal 2 jam, sekalian dengan berfoto-foto dan sesekali istirahat dan antri tentu bisa sampai 3 jam lebih. Setelah berkunjung ke Topkapi,ada perasaan yang begitu berkesan di dalam hati. Betapa peradaban dan peninggalan kekhalifahan Turki Ustmani begitu luar biasa. Arsitektur bangunan yang begitu cantik (termasuk Hagia Sophia dan Blue Mosque), peralatan perangnya hebat dengan baju-baju besi dan pedang-pedangnya yang berukir dan berhias batu-batuan, baju-baju Sultan yang begitu tebal dan wah, perhiasan-perhiasan yang begitu menakjubkan dengan berbagai batu-batu permata yang entah berapa nilainya, semua terkesan mewah, elegan dan berkelas. Sungguh suatu kejayaan peradaban masa lalu yang begitu mengagumkan.

Salam jalan-jalan.

*****

Sumber informasi artikel : 1, 2, 3, dan 4

(Artikel Herti tentang Catatan Perjalanan Istanbul 5, 16-24 Juni 2013)

Artikel lainnya :

Catatan Perjalanan Istanbul: Blue Mosque, Makanan Kaki Lima, Grand Bazaar, Yeni Camii,Dolmabahce, Hagia Sophia, Bosphorus, Taksim, Jembatan Galata, Sirkeci, Kennedy Caddesi dan Gulhane Park

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun