Kota Ho Chi Minh atau bahasa Vietnam-nya adalah Thanh pho Ho Chi Minh dulunya bernama Saigon merupakan ibukota koloni Perancis. Dinamakan Ho Chi Minh sejak Vietnam merdeka pada tahun 1975, untuk menghormati nama pemimpin mereka. Akibat pendudukan Perancis, kota ini banyak dipengaruhi oleh Perancis yang dibuktikan dengan sejumlah bangunan bergaya klasik barat di kota ini. Oleh karena itu Ho Chi Minh juga disebut dengan mutiara dari timur jauh (Hòn ngoc Viên Đông) atau Paris dari timur (Paris Phųòng Đông). Jika kita telah mengenal Bandung sebagai Paris van Java, yuk kita jalan-jalan di kota Ho Chi Minh tepatnya di distrik 1, di pusat kota untuk menengok sejumlah bangunan yang mengingatkan kita akan kota Paris. Ngga usah ikut paket wisata city tour kita bisa jalan-jalan sendiri aja lumayan menghemat hingga 10 USD.
BuuDien (Kantor Pos)
Yang pertama kita kunjungi adalah Saigon Post Office atau Buu Dien Thanh Pho Ho Chi Minh merupakan salah satu bangunan peninggalan Perancis. Kantor pos ini merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun oleh Perancisdan dibuka pada 11 November tahun 1860. Perangko pertama bergambar bangau diluncurkan pada 13 Januari 1863.
[caption id="attachment_222676" align="aligncenter" width="394" caption="Bangunan kantor pos (Buu Dien) yang menarik turis (Dok. Pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_222677" align="aligncenter" width="496" caption="Bagian depan bangunan Buu Dien (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222680" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasinya di Cong Xa Paris (Dok. Pribadi)"]
Bangunan ini merupakan salah satu bangunan yang popular di kota Ho Chi Minh, karena merupakan perpaduan antara arsitektur bergaya eropa dan asia. Lokasinya terletak di Paris boulevard di distrik 1 yang berseberangan dengan katedral Notre Dame. Bagian depan atas pintu masuk dihias jam dinding. Dan di bagian dalam bangunan, terasa kemegahan karena bentuk langit-langit yang melengkung tinggi dengan pola kotak-kotak kombinasi warna krem dan hijau. Di bagian ujung atau tempat pelayanan utama, di dinding terdapat gambar Paman Ho yang cukup besar dan mencolok di bagian tengahnya.
[caption id="attachment_222681" align="aligncenter" width="459" caption="Pintu masuk kantor pos (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222683" align="aligncenter" width="315" caption="Lihatlah bagian dalam kantor pos ini dengan foto paman Ho di tengah-tengah (Dok. Pribadi)"]
Pada zaman sekarang kehadiran kantor pos kini fungsinya sudah jauh berkurang, karena berkat teknologi saling mengirimkan informasi bisa dalam hitungan detik. Namun kantor pos di HCMC ini dari mulai dibangun sampai sekarang masih difungsikan sebagai central post office, untuk pengiriman surat/kartu pos atau paket, dan penjualan benda-benda pos. Di bagian sisi lainnya terdapat money changer dan tempat berjualan souvenir untuk turis. Kantor pos ini mengingatkan saya akan peninggalan kolonial Belanda yaitu kantor pos besar Yogyakarta, yang berada di kawasan nol kilometer, meskipun arsitekturnya masih kalah megah dibanding Buu Dien. Uniknya meskipun hanya sebuah kantor pos namun banyak dikunjungi turis asing, karena merupakan salah satu destinasi city tour untuk turis di Ho Chi Minh City.
[caption id="attachment_222684" align="aligncenter" width="508" caption="Peta kuno Saigon 1892 (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222685" align="aligncenter" width="556" caption="Ada bilik-bilik telepon di dalam kantor pos yang sebagian kini dijadikan tempat ATM (Dok. Pribadi)"]
Saya dua kali ke kantor pos ini karena selain untuk menukar uang, juga mencari souvenir yang menarik untuk anak-anak. Begitu masuk ke kantor pos ini bagian sayap kiri dan kanan merupakan tempat berjualan souvenir. Saya dapatkan tempat pensil, dompet yang bersulam Vietnam, yang tidak saya dapatkan di Ben Thanh market, dan ada juga tas ransel kecil menarik untuk anak-anak.
Notre Dame Cathedral
Di dekat Buu Dien ada the Saigon Notre Dame Basilica. Bangunan ini dibuat dengan bentuk arsitektur yang memiliki kemiripan dengan gereja Notre Dame di kota Paris. Notre Dame Cathedral dibangun mulai tahun 1863, dan direnovasi pada tahun 1877 oleh seorang arsitek Perancis. Katedral ini merupakan salah satu ikon bangunan yang dikunjungi jika mengikuti city tour selain mampir ke Buu Dien.
[caption id="attachment_222686" align="aligncenter" width="476" caption="Sudut Notre Dame di Cong Xa Paris (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222688" align="aligncenter" width="425" caption="Inilah Notre Dame di Ho Chi Minh itu (dok. Pribadi)"]
Lihatlah bangunan inibentuknya memang memiliki kemiripan dengan Notre Dame di Paris, dengan dua buah menara, meskipun bagian ujung menaranya tidak sama. Di halaman gereja ini terdapat sebuah patung Mary yang berada di taman dan di sini banyak turis berfoto ria, termasuk kami :D.
[caption id="attachment_222689" align="aligncenter" width="450" caption="Patung di halaman katedral (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222690" align="aligncenter" width="455" caption="Coba bandingkan dengan Notre Dame yang ada di Paris (Sumber : http://europeantrips.org/notre-dame-de-paris.html/notre-dame-de-paris-1)"]
Saigon Opera House
Di bagian lain tidak jauh dari katedral dengan berjalan kaki kita bisa menjumpai bangunan ala Perancis lainnya, yaitu Saigon Opera House atau Municipal Theatre dulunya dikenal dengan French Opera House. Ini mengingatkan Palais Garnier gedung opera di Paris yang pernah saya ceritakan di tulisan terdahulu. Bangunan ini dibangun oleh arsitek Perancis yaitu Ferret Eugene pada tahun 1897. Kemiripan dengan Palais Garnier adalah karena ada hiasan poetry gumery atau patung di bagian atap gedung dan pilar serta patung Yunani. Di sebelah barat di seberang gedung opera ini kita temui taman yang ujungnya tepat berseberangan dengan balai kota.
[caption id="attachment_222693" align="aligncenter" width="499" caption="Saigon Opera House (Sumber : http://ronnieborr.com/blog/asia/gooooood-morning-vietnaaaaaaaaam/)"]
[caption id="attachment_222694" align="aligncenter" width="550" caption="Lihatlah detail bangunan yang meniru Opera Garnier (Dok. Pribadi)"]
[caption id="attachment_222697" align="aligncenter" width="656" caption="Tampak Opera House dari taman kota di dekat City Hall dan Rex Hotel (Dok. Pribadi)"]
Rex Hotel
Bangunan Rex Hotel ini dibangun pada tahun 1927 oleh seorang pengusaha Perancis, Bainier. Awalnya bangunan ini dinamakan Bainier Auto Hall. Namanya berganti menjadi Rex Hotel sejak 1986.
Hotel ini dahulu sempat dipakai sebagai pertahanan Amerika saat perang Vietnam tahun 1975. Kini merupakan hotel berbintang lima dan lantai dasarnya menjadi pertokoan elit atau butik mewah untuk merk-merk terkenal yang mengingatkan saya dengan kawasan Champs-Elysees di Paris. Trotoar pada bagian jalan ini cukup lebar sehingga nyaman untuk jalan kaki. Berseberangan dengan taman yang banyak dipakai duduk-duduk dan bersantai oleh vietnamese.
[caption id="attachment_222705" align="aligncenter" width="656" caption="Rex Hotel di waktu senja menjelang malam (Dok Pribadi)"]
[caption id="attachment_222706" align="aligncenter" width="656" caption="Deretan butik mewah di Rex Hotel (Dok. Pribadi)"]
City Hall (Balai Kota) atau Ho Chi Minh People’s Commitee
Letak City Hall tepat di dekat Rex Hotel, yang berseberangan dengan taman di tengah kota. Nama bangunan ini adalah Ho Chi Minh People’s Committee sejak Vietnam merdeka 1975. Awalnya bangunan ini disebut Hotel de Ville de Saigon ketika dibangun pada tahun 1902 hingga 1908,pada masa pendudukan Perancis. Hingga kini gedung ini masih aktif difungsikan sebagai salah satu gedung pemerintahan. Bangunan bergaya Perancis ini juga salah satu tempat untuk berfoto turis, meskipun cukup bergaya di bagian luar saja.
[caption id="attachment_222707" align="aligncenter" width="651" caption="City Hall atau Balai Kota Ho Chi Minh (Dok. Pribadi)"]
Tepat di depan atau seberang timur balai kota ada taman yang terdapat patung Paman Ho sedang memeluk seorang anak kecil. Paman Ho (Bac Ho) atau Ho Chi Minh adalah gelar untuk Nguyen Sinh Cung sebagai bapak pemersatu Vietnam.
[caption id="attachment_222708" align="aligncenter" width="443" caption="Patung Paman Ho di taman kota dekat dengan City Hall dan Rex Hotel (Dok. Pribadi)"]
Begitulah jalan-jalan kita di Little Paris, sedikit merasakan nuansa kota Paris di kota Ho Chi Minh. Namun suasana tetap saja berbeda dengan kota Paris yang sesungguhnya. Perbedaannya adalah di kota Ho Chi Minh ini saya sama sekali tidak merasakan aura kota yang romantis seperti halnya di kota Paris :D
Salam jalan-jalan.
*****
Sumber informasi : en.wikipedia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H