Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berkostum Unik di Wat Arun Temple

27 September 2012   02:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 3303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu dengan bersemangat kami berangkat dari hotel, naik BTS berhenti di Saphan Taksin Station, dan naik kapal menyusuri Chao Phraya River. Tujuan kami adalah mengunjungi Wat Arun, yang merupakan salah satu candi yang terkenal di kota Bangkok. Letak Wat Arun adalah di seberang sungai Chao Phraya. Kami turun di dermaga Tha Tien dan menunggu kapal yang menyeberangi sungai, ongkos menyeberang cukup hanya sekitar 3 baht saja. Wat Arun dalam bahasa Thai artinya candi Fajar. Nama lainnya adalah Wat Arun Rajwawaram atau Temple of Dawn. Letaknya di distrik Bangkok Yai di kota Bangkok, yaitu di bagian barat, hulu sungai Chao Phraya.

[caption id="attachment_208220" align="aligncenter" width="543" caption="Wat Arun jika dilihat dari sungai Chao Phraya (dok. Pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_208221" align="aligncenter" width="576" caption="Dermaga Tha Tien tempat kami menunggu kapal untuk menyeberang (dok. Pribadi)"]

13487133562010932594
13487133562010932594
[/caption]

Sebenarnya komplek Wat Arun ini tidak begitu besar, namun sangat menarik.Di tepian sungai Wat Arun, sebelum masuk ke lokasi candi, kita bisa melihat ada sekumpulan ikan-ikan yang berebut jika kita melemparkan makanan. Entahlah, apa ikan-ikan itu sengaja dipelihara, tapi sepertinya tidak, kan berada di sungai, bukan di kolam. Heran juga, kok tidak ada yang mengambilnya, padahal ikannya banyak dan besar-besar.

[caption id="attachment_208222" align="aligncenter" width="300" caption="Makanan ikan dijual 10 baht satu kantong (dok.Pribadi)"]

1348713444567712562
1348713444567712562
[/caption]

[caption id="attachment_208223" align="aligncenter" width="300" caption="Dari tepi sungai ini kita bisa melempar makanan untuk ikan (dok. Pribadi)"]

13487134991380126219
13487134991380126219
[/caption]

Kalo terus berjalan kita bisa melihat ada gambar seperti orang berkostum, dengan bagian kepala berlubang. Jika kita bergaya memasukkan kepala ke bagian yang berlubang tersebut, otomatis ditarik uang sewa oleh penjaganya. Selain itu, penjaga tersebut juga menyewakan kostum pakaian yang ada hiasan di bagian kepalanya, yaitu pakaian tradisional khas Thailand. Warnanya bermacam-macam, bisa kita pilih sendiri dan bisa dipakai untuk berfoto. Orang tersebut juga mengajari bagaimana gaya posisi tangan ketika sedang diambil gambarnya. Waktu itu kami berempat karena itu dapat diskon deh, sewanya cukup hanya 100 baht saja per orang (padahal ketika ada turis Jepang menyewa, dikenai 200 baht). Ternyata di dekat loket masuk candi, ada penyewaan kostum yang lain lagi. Dengan model pakaian tradisional yang berbeda, yaitu pelengkap kostumnya memakai hiasan kuku-kuku panjang. Wah udah terlanjur nyewa yang sebelumnya, padahal sepertinya yang ini lebih unik.

[caption id="attachment_208224" align="aligncenter" width="300" caption="Hanya bergaya dengan memasukkan kepala saja, harus bayar loh (dok. Pribadi)"]

13487135571913426697
13487135571913426697
[/caption] [caption id="attachment_208225" align="aligncenter" width="300" caption="Berkostum dengan pakaian tradisional Thailand (dok. Pribadi)"]
1348713595810499066
1348713595810499066
[/caption]

Saya jadi teringat dengan Candi Prambanan, Candi Ratu Boko dan Candi Borobudur. Ide tersebut boleh juga untuk ditiru. Bagaimana seandainya di sana, juga diadakan penyewaan kostum pakaian tradisional khas misal kostum penari Jawa, atau kostum Dewi Sinta dan Rama. Tentu fotonya akan lebih bagus, karena berlatar belakang pemandangan yang bagus. Mungkin banyak juga turis asing yang tertarik, tapi mungkin tidak untuk turis lokal. Ketika kami berkunjung ke Wat Arun, tentu saja kami sudah tahu informasi tentang penyewaan pakaian tradisional ini, dan tidak mau melewatkan kesempatan itu meskipun sebenarnya ada rasa malu juga.

[caption id="attachment_208226" align="aligncenter" width="300" caption="Wisatawan banyak yang dari Indonesia (dok. Pribadi)"]

13487136461886650963
13487136461886650963
[/caption]

Tiket masuk ke candi ini sekitar 50 baht.Candi ini sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan Borobudur, dan termasuk baru karena dibuat pada awal abad 19. Area sekitarnya juga tidak terlalu luas. Gaya bangunan candi ini adalah gaya bangunan Khmer, dengan jenis bangunan Phra Prang. Pada bagian tengah adalah Prang terbesar, atau pusatnya yang melambangkan gunung Meru, atau dianggap sebagai pusat alam semesta. Di sekeliling Prang utama ada 4 Prang kecil.

[caption id="attachment_208227" align="aligncenter" width="492" caption="Wat Arun dari samping (dok. Pribadi)"]

13487137071732126831
13487137071732126831
[/caption] [caption id="attachment_208228" align="aligncenter" width="556" caption="Bagian dari Wat Arun dengan naik tangga pertama (dok. Pribadi)"]
13487137891611134843
13487137891611134843
[/caption]

Di bagian dasar candi disebut dengan Tan Phai Tee, yaitu dari tumpukan batu. Dan pada tingkat ke dua disebut dengan Taksin. Pada tingkat ini, banyak hiasan keramik berbentuk bunga, pohon dan daun yang merupakan sebagai simbol hutan di kaki gunung Meru. Pada Cheung Bart atau bagian paling atas pada tiap tingkatan, terdapat relief gambar kera, raksasa dan dewa-dewamenurut agama Hindu.

[caption id="attachment_208230" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar patung relief raksasa pada Cheung Bart (dok Pribadi)"]

1348713875670590007
1348713875670590007
[/caption] [caption id="attachment_208232" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu detil gambar candi, hiasan bunga dan daun dari porselin (dok. Pribadi)"]
13487139121246005028
13487139121246005028
[/caption]

Dekorasi Wat Arun ini kalau diperhatikan, dominan terbuat dari keramik dan porselen, mungkin ini yang membuat semakin cantik karena bisa memantulkan cahaya. Selain candi utama, juga ada candi-candi kecil yang mengelilingi candi utama, disebut dengan Phrang Thit. Yang menarik adalah di bagian bangunan utama atau Phra Prang, candi tersebut tinggi menjulang (sekitar 80 meter) dan tangganya begitu curam dan sempit mungkin kemiringannya hingga 70 derajat, sehingga harus hati-hati ketika menaikinya. Dari setiap sisi bisa dilihat patung dewa yang sedang mengendarai gajah atau yang disebut dengan Erawan. Pada bagian atas terpasang trisula, yang dianggap perwujudan trisula Dewa Syiwa. Setelah sampai di atas, hasilnya adalah kita bisa melihat pemandangan kota Bangkok dan sungai Chao Phraya dengan kapalnya yang lalu lalang dari ketinggian. Hmmm…..suatu pemandangan yang menarik.

[caption id="attachment_208234" align="aligncenter" width="492" caption="Salah satu Phrang Thit atau candi kecilnya (dok Pribadi)"]

13487140171285187355
13487140171285187355
[/caption]

[caption id="attachment_208237" align="aligncenter" width="492" caption="Phra Prang dan tangganya yang curam (dok. Pribadi)"]

1348714145733083680
1348714145733083680
[/caption]

[caption id="attachment_208238" align="aligncenter" width="506" caption="Beberapa tingkatan candi dan warna hijau adalah dominan dari warna porselen (dok. Pribadi)"]

1348714235676803243
1348714235676803243
[/caption] Di sisi samping candi kita dapat membeli souvenir. Ada berbagai macam, kaos, tas, pernak-pernik khas Thailand, hiasan atau pajangan, dan juga bros. Ramai sekali waktu itu orang-orang sibuk memilih barang. Dan saya banyak mendengar turis yang berbahasa Indonesia, karena memang mereka orang Indonesia. Mereka umumnya pergi berkelompok dan ada guide-nya. Ketika saya tanya, mereka ternyata dari Surabaya. Uniknya kita disapa oleh para penjual souvenir itu juga dalam bahasa Indonesia. Dan yang lebih penting, karena uang baht tinggal buat transport aja, eh ternyata masih bisa belanja pakai uang rupiah. Asyiik kan. Dan harga barang-barangnya lebih murah. Namun belanja dengan US dollar juga bisa. Jika ingin membeli souvenir sebagai oleh-oleh dari Bangkok, salah satunya saya rekomendasikan ke Wat Arun saja. Kalau sebelumnya saya dapatkan bros cantik seharga 100 baht (kurang lebih 30.000 rupiah)/buah, dilengkapi dengan kotak yang bagus, di sini 50.000 rupiah dapat 3 buah. Memang sih tidak berkotak alias dibungkus plastik aja. Tapi yang penting kan isinya. Dijamin teman atau kerabat (terutama perempuan) akan senang dengan pemberian kita itu meskipun hanya oleh-oleh sederhana. Bros cantik dengan berbagai bentuk yang murah ini dijual di kios paling kiri atau paling pinggir dekat dengan kios minuman. Mungkin karena letak kios itu agak di bagian ujung, akhirnyabisa ditawar lebih murah. Setelah membeli souvenir, lalu kami kembali menyeberangi sungai Chao Phraya, kemudian naik kapal lalu melanjutkan perjalanan lagi. Satu dari destinasi wisata di Bangkok telah kami lewati, dan bertambah lagi sebuah cerita perjalanan mengasyikkan yang bisa diceritakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun