Ben Thanh Market atau dalam bahasa Vietnam disebut cho Ben Thanh adalah sebuah pasar yang terkenal di kota Ho Chi Minh City. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang cukup besar, dengan bentuk bangunan kuno yang khas. Begitu ke pasar ini, saya langsung teringat akan pasar Beringharjo di Yogyakarta, tempat dimana saya tinggal. Di pasar ini dijual berbagai pakaian, makanan, dan berbagai macam souvenir yang menarik. Jangan sampai anda lewatkan, jika berkunjung ke Ho Chi Minh City hendaknya mampir ke pasar ini.
Pada pagi hingga sore hari, kegiatan berpusat di dalam pasar. Sedangkan ketika hari menjelang sore sampai dengan tengah malam, pasar ini dilanjutkan dengan pasar malam (Ben Thanh Night Market) yang ada di jalanan di samping pasar ini. Di kedua sisi jalan di pasar Ben Thanh akan dipenuhi pedagang makanan, pakaian (baju dan kaos), dan souvenir. Sebenarnya pasar malam ini serupa dengan pasar kaget.
[caption id="attachment_212145" align="aligncenter" width="300" caption="Cho Ben Thanh dari depan (Sumber : http://www.thamtutu.net/ho-so-tham-tu/song-ngam-o-cho-ben-thanh.html)"][/caption] Jika anda pergi ke Vietnam, informasi penting yang harus diperhatikan adalah lebih baik membawa uang dalam bentuk US dollar. Mata uang Vietnam atau Dong (VND) lebih rendah nilainya di tanah air. Ketika sampai di bandara Tan Son Nhat, kita bisa menukarkan US dollar di salah satu money changer di sana. Tukar secukupnya saja (untuk taksi dan makan), karena untuk berbelanja kita bisa tetap menggunakan US dollar. Di Bandara, 1 US dollar dihargai sekitar 20.000 Dong, bahkan di kawasan backpacker di kawasan Bui Vien street 1 US dollar dihargai 21.000 Dong. Jadi jangan khawatir, banyak money changer di kawasan tersebut, atau di dalam kantor pos (Buu Dien) juga ada money changer-nya. Tapi jangan sampai anda membawa sisa uang Dong ke tanah air, karena akan dihargai sangat rendah, jadi Dong-nya dihabiskan saja, kecuali untuk koleksi.
Kebetulan saya menginap di hotel yang tidak jauh dari Ben Thanh market. Ke sana hanya perlu menempuh kira-kira 10 menit dengan berjalan kaki. Karena itu tidak heran jika hampir tiap hari kami mampir ke Ben Thanh, karena tiap kali pula kami mendapatkan barang yang menarik. Kalaupun tidak ke pasar siangnya, kami malam-malam mampir ke pasar kagetnya sekalian mencari makan malam. Karena kedai halal milik orang Malaysia yang ada di dekat Ben Thanh, bukanya jam 8 malam, otomatis kami tiap malam berburu makanan dan sekalian melihat-lihat suasana Ben Thanh Night market.
[caption id="attachment_201464" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Ben Thanh ketika masih sepi (dok. pribadi)"]
Berbagai jenis barang bisa kita dapatkan di pasar Ben Thanh. Di bagian dalam pasar, barang-barang tersebut harus kita tawar. Kita setidaknya harus tega menawar hingga 70% dibawah harga yang ditawarkan oleh penjualnya. Sedangkan di bagian depan, adalah bagian fixed price alias harganya sudah pasti dan tidak perlu untuk ditawar.Berbagai souvenir yang berupa barang kerajinan yang dibuat secara manual banyak bisa kita dapatkan disini. Yang paling khas adalah berupa gerabah atau tembikar. Dengan bentuk aneka rupa, mangkok bulat kecil, nampan, piring atau vas. Dihiasi dengan cat atau hiasan dari kulit cangkang telur. Pengerjaannya sangat halus dan detil, dengan cat warna yang cerah. Harganya pun beraneka ragam. Selain itu juga ada patung Vietnamese Girl, atau patung gadis Vietnam dengan caping dan baju khas Ao Dai-nya. Ukurannya beraneka ragam ada yang kecil sedang atau besar. Dengan baju yang berwarna-warni. Harganyapun tergantung dari ukurannya. Belanja di pasar ini yang jelas lebih murah, jika dibandingkan di tempat-tempat obyek wisata.
[caption id="attachment_201468" align="aligncenter" width="300" caption="Kerajinan gerabah yang dihias cangkang kulit telur (dok, pribadi)"]
[caption id="attachment_201470" align="aligncenter" width="300" caption="Kerajinan gerabah dan kayu (dok, pribadi)"]
[caption id="attachment_201845" align="aligncenter" width="300" caption="Kerajinan gerabah dan miniatur xich lo (becak) (dok. pribadi)"]
Barang lainnya yang bisa kita dapatkan adalah lukisan khas Vietnam atau lacquer wood. Lukisan dari kayu tersebut ada juga yang dihiasi dengan kulit cangkang telur. Tema lukisan tersebut kebanyakan tentang alam yang menggambarkan sungai Mekong. Selain itu juga ada bambu, naga atau siluet gadis Vietnam yang memakai caping. Pernak-pernik seperti gantungan kunci, magnet tempelan kulkas, atau patung-patung, kerajinan bambu dan kayu juga bisa kita peroleh di sini. Kalau malas menawar, kita beli saja di bagian fixed price.
[caption id="attachment_201473" align="aligncenter" width="300" caption="Lukisan khas Vietnam (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_202659" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu lukisan dari kulit telur (dok. pribadi)"]
T-shirt atau kaos sebagai souvenir juga banyak tersedia. Tetapi kebanyakan kaosnya tipis kualitasnya rendah. Memang harganya sangat murah, bisa kita dapatkan 40.000 Dong, atau 2 US dollar. Syukur saya dapatkan kaos yang kualitas dan sablonan dengan tulisan ‘Vietnam’ lumayan bagus di pasar malamnya. Kalo tidak salah lapaknya di sebelah jalan yang sejajar dengan tempat dijualnya Pho. Penjualnya adalah kakak beradik, perempuan dan laki-laki. Mereka bisa berbahasa Inggris sedikit-sedikit. Saya bisa dapatkan 10 US dollar dapat 3 buah kaos. Kaos dengan gambar dan kualitas yang sebagus ini tidak saya dapatkan di pasar siangnya Ben Thanh. Selain t-shirt, ada banyak kerajinan sulaman, yang berupa tas dengan sulaman dan payet, dompet, atau syal dengan sulaman yang halus. Tas dengan sulaman gambar gadis Vietnam bisa kita dapatkan cukup dengan 2-3 US dollar. Memang cukup murah.Tapi tas dengan sulaman yang lebih halus, tentu harganya akan lebih mahal. Selain tas, sandal atau klompen khas Vietnam juga ada. Bagi anda yang suka barang-barang kerajinan, tentunya akan menyenangkan berbelanja di pasar Ben Thanh ini.
[caption id="attachment_201481" align="aligncenter" width="300" caption="Berbagai tas dan dompet sulaman (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_201483" align="aligncenter" width="300" caption="Sandal atau klompen (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_201484" align="aligncenter" width="300" caption="Di tengah keramaian di pasar Ben Thanh (dok. pribadi)"]
Bagi saya yang paling menyenangkan berkunjung ke Ho Chi Minh City adalah berbelanja ke pasar Ben Thanh. Karena banyak barang-barang kerajinan yang bagus dan harganyapun murah (murah dalam artian relatif, menurut saya murah, belum tentu anda berpendapat sama, memang diperlukan kelihaian menawar barang jika anda membeli di bagian yang bukan fixed price) . Baru ke Vietnam ini nilai rupiah lebih tinggi dari mata uang Dong, serasa memiliki uang lebih banyak, untuk jalan-jalan dan belanja.