Miris rasanya ketika kita mendapat berita ada seorang siswa kelas IV Â SD swasta di Medan harus belajar dengan cara duduk di lantai karena menunggak SPP selama tiga bulan.
Tentu saja tindakan ini dirasa kurang etis karena dapat mencederai hati siswa tersebut. Rasa percaya diri yang seharusnya dipupuk di sekolah, dengan kejadian ini justru membuat siswa tersebut merasa malu, karena diperlakukan berbeda dengan teman-temannya. Hal ini tentu sudah melanggar prinsip-prinsip pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi hak-hak anak agar mendapatkan pendidikan yang layak tanpa ada diskriminasi dari berbagai pihak.
Peranan pemerintah dalam dunia pendidikan harus semakin diperhatikan walaupun berbagai  program bantuan dari pemerintah sudah diupayakan seperti  Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi peserta didik dan BOS bagi lembaga, ternyata dengan adanya kasus seperti ini menunjukan masih ada celah dalam sistem tersebut. Anak-anak kurang mampu yang bersekolah di swasta, masih merasakan perlakuan yang berbeda karena latar belakang ekonomi, yang bisa saja menimbulkan trauma.
Dengan adanya kasus ini mengingatkan kita  bahwa pendidikan yang ada di Indonesia masih jauh dari kata ideal. Menyalahkan pihak sekolah saja tanpa melihat akar masalahnya dirasa kurang etis juga karena sesungguhnya pendidikan  merupakan tanggung jawab besar pemerintah, dimana setiap anak dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dapat mengakses pendidikan yang layak sehingga sistem pendidikan yang adil, inklusif dan bermartabat bagi seluruh anak bangsa dapat terwujud.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H