Menjadi orangtua saat ini memang tidak mudah, selain karena kesabaran kita setipis tisu (ungkapan kebanyakan orangtua saat ini), banyak tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi, termasuk tantangan mendisiplinkan anak. Banyak dari kita  yang masih berfikir bahwa hukuman adalah cara yang sangat efektif dilakukan untuk mendispinkan anak, ya memang dengan hukuman anak cepak mengikuti apa yang kita mau. Tetapi, semakin banyak penelitian yang menunjukan bahwa anak dapat belajar disiplin tanpa ada hukuman. Berikut alasan-alasan dan cara yang dapat digunakan untuk mendisiplinkan anak tanpa hukuman.
Mengapa Disiplin Tanpa Hukuman?
Membangun Hubungan Positif: Hukuman sering kali menciptakan ketakutan dan ketidak percayaan pada anak. Anak yang dihukum mungkin merasa tidak dicintai atau tidak dihargai. Disiplin tanpa hukuman, sebaliknya, membantu membangun hubungan yang lebih positif dan penuh kepercayaan antara anak dan orang tua.
-
Membangun Pemahaman tentang konsekuensi logis: Hukuman sering kali hanya menyelesaikan masalah untuk sementara waktu tanpa membuat anak benar-benar memahami mengapa perilaku mereka salah. Pendekatan tanpa hukuman fokus pada membantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka, yang lebih efektif untuk perubahan jangka panjang.
Mengembangkan Kontrol Diri: Anak-anak yang didisiplinkan tanpa hukuman cenderung mengembangkan kontrol diri yang lebih baik. Mereka belajar untuk mengendalikan perilaku mereka karena mereka mengerti pentingnya perilaku yang baik, bukan karena mereka takut akan hukuman.
Melatih  Kemandirian: Disiplin tanpa hukuman mendorong anak-anak untuk berpikir sendiri dan membuat keputusan yang baik. Ini membantu mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Hukuman
Diskusi atau Komunukasi Dua Arah: Jelaskan kepada anak mengapa perilakunya tidak dapat diterima dan apa konsekuensinya. Dengarkan juga apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Komunikasi dua arah membantu anak merasa dihargai dan dipahami.
Penguatan Positif: Fokus pada memberi pujian dan penghargaan saat anak menunjukkan perilaku yang baik. Ini akan mendorong mereka untuk terus berperilaku positif.
Memberi Pilihan dan Konsekuensi: Biarkan anak memilih di antara beberapa opsi yang telah Anda tetapkan. Jika mereka membuat pilihan yang salah, berikan konsekuensi yang logis dan sesuai. Misalnya, jika mereka tidak merapikan mainannya, maka mereka tidak dapat bermain dengan mainan tersebut keesokan harinya.
Membuat Aturan yang Jelas dan Disepakati: Anak-anak perlu tahu apa yang diharapkan dari mereka. Buat aturan yang jelas dan pastikan mereka mengerti mengapa aturan tersebut ada, dan llibatkan anak dalam pembuatan aturan tersebut.
Berikan Contoh yang Baik: Anak-anak belajar banyak dari meniru orang dewasa. Pastikan Anda menjadi contoh yang baik dalam hal disiplin dan perilaku yang diinginkan.
Mengajarkan Empati: Bantu anak mengerti bagaimana perilaku mereka mempengaruhi orang lain. Ini akan mengembangkan empati mereka dan membuat mereka lebih sadar akan tindakan mereka.
Disiplin tanpa hukuman bukanlah hal yang mustahil. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak bisa belajar untuk berperilaku baik tanpa merasa takut atau tidak dihargai. Kunci utamanya adalah komunikasi yang efektif, penguatan positif, dan memberikan contoh yang baik. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar disiplin, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan penuh empati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H