Untuk itu maka peran PNS yang sering dikatakan “Cuma Mengurus Surat” itu amat penting dalam sebuah negara. Negara tak akan eksis bilamana tak ada Surat Deklarasi Eksistensinya. Contohnya Pernyataan Proklamasi RI, Deklarasi Kemerdekaan USA, sampai yang paling sederhana “semua anak Indonesia akan jadi anak haram, bila tak ada Surat Akta Kelahirannya”. Kita tak bisa belanja bila tak punya mata uang yang isinya juga surat.
Bahkan keruntuhan Kekaisaran Romawi yang eksis 500 tahun, juga karena ASN yang menurun kinerjanya. Yaitu pengelolaan surat-surat dokumen negara oleh ASN saat itu menurun, dimana sebelumnya imperium Romanov itu amat sangat menjaga disiplin pengelolaan surat-surat yang menjadi dokumen penyelenggaraan pemerintahan wilayah kekaisaran yang amat luas. ASN terlalu asyik dengan banyaknya sisi hura-hura seperti gladiator, kehidupan jet set, sehingga melupakan surat-surat penting seperti strategi dan asupan logistik yang harus di kirim ke seluruh Jenderal yang nun jauh dilapangan.
PNS amat menentukan kemajuan sebuah negara, tanpa PNS tak akan ada negara. Buktikan saja negara-negara yang maju saat ini di dunia ini memilki PNS yang luar biasa, mereka membangun mengembangkan surat-surat / dokumen itu dengan luar biasa, sehingga dampaknya menjadi amat luar biasa bagi umat manusia. Singapura. Misalnya sebuah negara yang melakukan administrasi persuratan yang paling handal di Asia, sehingga dokumen pabean, perbankan, moneter, dan lainnya menjadi kepercayaan global. Dari pengelolaan persuratan yang handal itulah uang datang sendiri masuk ke negara ini, mengalir deras dengan mengagumkan. Negara ini minim Sumberdaya Alam, namun bisa menjadi makmur karena manajemen persuratannya yang canggih.
Kelahiran dunia usaha / swasta dan aspek legalitasnya muncul karena surat yang dibuat oleh ASN, misalnya Surat Ijin Usaha, KTP, dan aneka dokumen lainnya. Swasta tak mungkin memulai kegiatannya secara harmonis / legal / konstruktif tanpa dokumen surat yang syahih yang diformulasi dan dikeluarkan oleh ASN. Proyek-proyek besar perintis / pilot di daerah yang terpencil tak akan mungkin ada swasta yang dapat merintisnya, kecuali swasta yang sudah legal formal mapan eksistensinya berdasarkan dokumen absah dari ASN. Swasta defaultnya / sifat bawaannya adalah profit oriented atau harus ada keuntungan yang muncul dari perannya, kalau tidak, maka swasta akan “hang” atau merugi dan menganggur. Keterpautan swasta dan ASN amat penting, karena sukses stori sebuah negara ialah terciptanya tata kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih, yang menjamin dunia swasta / masyarakat berkreasi proaktip dan produktif untuk bersama-sama menghasilkan Produk Domestik yang terus meningkat berkualitas. Hal ini sesuai dengan Terminologi PBB bahwa Good Governance & Clean Government itu ialah hubungan yang harmonis dan konstruktif antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Berbahagialah PNS / ASN, karena kita mengelola surat menyurat, baik dari PNS berperan sebagai Pengantar Surat, Tukang Agenda, sampai yang tertinggi, kita bersama-sama adalah orang amat penting dalam sebuah negara, bahkan bila kita beragama berTuhan Allah, maka sampai sekarang Tuhan Allah masih memakai surat melalui kitab-kitabnya untuk umat manusia di dunia ini.
Kekuatan surat memang ajaib, bahkan tak mampu manusia meramalkan dampak dari sebuah surat yang bergulir kemana-mana. Karena surat itulah yang menjadi media penyampaian data / informasi yang akan berkembang menjadi inspirasi inovasi revolusi evolusi pemikiran menghasilkan hal-hal yang mungkin dapat kita perkirakan dan bahkan tak dapat kita kira.
Pengelolaan data / informasi itulah makanan sehari-hari ASN, mereka memulai hari-harinya bekerja dengan memikirkan data / informasi apa yang akan dihimpun untuk bahan / material menerbitkan surat menjadi dokumen yang akan menghantarkan pesan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Kiranya menjadi renungan, dan saya menyurat “salam damai sejahtera” kepada seluruh PNS dimanapun berada. Selamat bersurat menjadi tersurat dan tersirat membawa berkat.
Baca Artikel Terkait ............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H