Tubuh kita terbuat dari adonan tanah liat
Dikukuhkan srengenge dan pembakaran
Karenanya senantiasa disucikan air dan debu
Dan satu saat nanti tubuh kita akan meretak
Dan terhampar bagai gurun kala hari
Senantiasa hanya angin hingga mata terpejam
Memainkan terang dan gelap dalam benak
Terbahak dan menangis dalam sesak
Main alpha sebelum diburu dan digedor oleh kenangan
Senantiasa berharap dengan angin untuk mendinginkan kulit dan mengekalkan hati
Jangan menyiakan uap bertayamum dan mulailah bersujud
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!