Namun, dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat, akhirnya masyarakatpun mampu melakukan penyambungan antar bata api ini. Sehingga, dari awal hingga akhir, pembuatan tungku bata api ini dilaksanakan bersama masyarakat pembuat gula kelapa, bahkan sebagian besar masyarakat ini yang melaksanakan pembuatan tungku bata api ini dengan dipantau oleh Tim Pelaksana PKM Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Tungku bata api SK32 yang dirancang memiliki 2 ruang bakar, yaitu ruang bakar utama dan ruang bakar sekunder. Kayu bakar hanya diletakkan pada ruang bakar utama. Jadi, pembakaran kayu bakar hanya berlangsung di dalam ruang bakar utama, untuk memanaskan nira kelapa pada wajan pertama.Â
Selanjutnya panas pembakaran diarahkan mengalir ke ruang bakar sekunder, untuk memanaskan nira kelapa yang ada di wajan kedua, dan panas sisa dibuang ke udara atmosfir melalui saluran cerobong. Pada rancang bangun diupayakan temperatur nira kelapa di wajan pertama sedikit lebih tinggi dari pada nira kelapa di wajan kedua. Â
Tungku Bata Api SK32 mampu menghemat konsumsi kayu bakar lebih tinggi dibanding tungku konvensional yaitu sebesar 20% hingga 23,08%, dan waktu masak produksi gula kelapa juga menjadi lebih singkat sebesar 11,17% hingga 37,04%.Â
Keunggulan lain dari tungku bata api SK32 ini adalah tungku sangat kokoh, kondisi udara di sekitar area tungku masak menjadi lebih nyaman, tidak panas dan lebih rendah polusi, serta lingkungan kerja menjadi lebih bersih dan sehat.
Dari hasil ini, terlihat jelas produksi gula kelapa menjadi meningkat karena waktu masak yang lebih cepat, demikian pula halnya dengan pendapatan UKM gula kelapa ini menjadi meningkat karena konsumsi bahan bakar yang hemat dan produksi gula kelapa yang meningkat. Bahkan pendapatan UKM gula kelapa ini masih dapat ditingkatkan melalui diversifikasi produk gula kelapa menjadi Gula Semut dan jahe merah bubuk.Â
Hal ini disebabkan oleh tungku bata api SK32 akan jauh lebih efektif dan efisien untuk penggunaan kapasitas produksi yang lebih besar dan kontinyu.
Penulis: Tim Pelaksana PKM Fakultas Teknik Universitas Lampung (Wardono, H., dkk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H