Duka menjadi semacam permainan
Ia dilempar seperti bola kasti
diputar seperti anak kecil main gasing
duka pun menjadi bahan obrolan
juga jadi hidangan penutup mulut di meja makan
Nan syahdu duka tak lekang dimakan usia
Ia terus berjalan meniti kali kotor atau trotoar yang rapi
bertaut tak sudi duka pun lepas dari suka orang-orang berada
Jika pun engkau bertanya-tanya apakah duka kan sirna
Cobalah lihat matahari apakah ia selalu bersinar dalam langit nan bersih
atau pandanglah laut biru apakah hanya indah rata tanpa terjangan sang ombak
Sering kali duka tak sekadar pelengkap ingar-bingar kota di semesta raya
bahkan ia memang harus datang untuk menyadarkanmu pulang
ke dalam ruang sembah dan doa yang makin terdengar indah
Andaipun duka membuat duniamu serasa gelap gulita
juga meluruhkan raga dan batinmu dalam kecewa dan amarah
Ingatlah pula bahwa duka adalah sisi dirimu yang hendak berbenah
menyambut rasa syukurmu atas setiap anugerah
Depok, 3 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H