Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ayo Menulis Lagi!

19 Maret 2021   05:44 Diperbarui: 19 Maret 2021   05:59 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bagi saya sebenarnya judul di atas kurang menarik, biasa-biasa saja, dan tidak akan mengundang banyak pembaca untuk menyelami lebih jauh tulisan ini. Namun, biarlah, tak mengapa. Ajakan ayo menulis lagi sekadar mengingatkan saya untuk tetap menulis artikel, ketika waktu luang dan fokus sudah memungkinkannya.

Tidak bermaksud menyombongkan diri, tidak juga lupa diri, menulis artikel memang bisa saya lakukan di waktu luang. Pagi ini, kebetulan waktu luang itu ada. Maaf juga, bukan karena sok sibuk, tapi memang hati dan pikiran beberapa waktu ini sedang menuju ke lain topik; yang jauh dari dunia artikel.

Sebelum menuliskan ini, seperti biasa saya lihat-lihat dulu Kompasiana, membaca judul-judul tulisan yang disajikan. Kemudian, saya klik profil saya sendiri, hanya untuk melihat kapan terakhir saya menulis artikel di sini.

Artikel terakhir, berjudul "Ini 5 Cara Membuat Hidup Lebih Bermakna", saya tulis tanggal 19 Januari 2021. Jika pagi ini, tanggal 19 Maret 2021 saya menulis lagi di Kompasiana, itu hanya kebetulan saja. Saya tidak mematok "nanti tanggal 19" saya menulis lagi supaya tanggalnya sama.

Tidak seperti itu. Faktor kebetulanlah yang membuat tanggal tersebut sama, jadi tak perlu dibesar-besarkan. Catatan pentingnya, selang waktu antara 19 Januari dan 19 Maret, bagi saya terasa lama saya tidak menulis, tidak menghasilkan artikel yang dapat dibaca orang lain, meski jumlah view-nya tidak spektakuler.

"Ayo menulis lagi" bagi saya merupakan rangkaian kata ajakan yang biasa-biasa saja. Namun, jika diselami kembali, itu menandakan bahwa menulis merupakan hal yang penting, hingga saya harus mengingatkan diri sendiri untuk menulis.

Pentingnya dunia menulis juga dapat saya lihat dari judul-judul artikel di dunia hobi, yang menyuguhkan beragam kiat menulis, hingga maknanya bagi kehidupan kita. Betapa indahnya berbagi inspirasi melalui tulisan, melalui gagasan maupun pendapat, hingga membuktikan bahwa hidup kita semakin bermakna.

Jauhi Kesombongan, Dekatkan Diri dengan Kerendahan Hati
Bagi saya, aktivitas menulis bisa juga saya jadikan bukti bahwa saya punya kemampuan. Saya punya keahlian yang tidak setiap orang memilikinya. Aktivitas menulis juga dapat digunakan untuk membentengi diri agar tidak mudah diremehkan orang lain.

Namun, jika itu berlebihan, saya bisa menjadi penulis yang sombong, merasa hebat, dan merasa benar, sehingga tidak perlu ada koreksi dari hasil tulisan yang saya buat. Lebih dari itu, saya bisa mengabaikan peran editor misalnya, jika apa yang saya tulis melalui proses penyuntingan oleh orang lain.

Menjadi penulis yang sombong karena merasa hebat atau merasa apa yang ditulisnya sudah benar hanya akan menjauhkan saya dari sikap rendah hati. Itu karena sebenarnya, hakikat menulis adalah untuk membersihkan hati dan pikiran dari keburukan. Aktivitas menulis juga bisa menjadi cara untuk mengoreksi diri sendiri, menata batin, lalu mempertajam kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Di situlah ajakan ayo menulis lagi bagi saya sangat penting. Selain sebagai pengingat untuk tidak berhenti berkarya, ajakan ayo menulis lagi juga dapat saya jadikan cara mengasah kreativitas, sebagai cara menuangkan ide dan gagasan, juga dapat saya manfaatkan untuk menyapa orang lain lewat kata demi kata yang saya tuliskan.

Tak Bisa Sendirian Berkarya
Kesombongan dapat muncul karena kita merasa bisa segala-galanya seorang diri. Kita menganggap orang lain hanya sebagai pelengkap dan tidak penting. Padahal, setiap karya yang kita sajikan ada andil orang lain. Ada peran penting banyak orang yang sangat mungkin tidak kita sadari sehingga kita menjadi sombong, tidak mudah rendah hati.

Ketika saya menulis, misalnya. Karya saya tidak akan bisa tersampaikan ke para pembaca di sini jika tidak ada Kompasiana. Sama halnya ketika saya menulis buku. Tidak akan terwujud sebuah buku jika tidak ada peran orang lain yang menangani penyuntingannya, menangani tata letaknya hingga yang mencetak dan menerbitkannya.

Begitu banyak tangan kreatif yang membantu saya dalam berkarya, sehingga tidak ada alasan untuk menyombongkan diri sebagai penulis. Jika suatu ketika saya sedang berperan sebagai editor dan menjumpai penulis naskahnya memperlihatkan kesombongan, tidak mau diberi masukan, maka dalam hati saya berujar, "Semoga dengan menulis jiwa saya tidak tersombongkan, tapi tercerahkan."

Demikianlah apa yang bisa saya tuliskan pagi ini, setelah menikmati roti dan kopi, sekadar penambah energi. Jika Anda masih membaca tulisan ini sampai akhir, ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan. 

Semoga tetap ada makna yang tersampaikan dan semoga Anda diberi kesehatan, karunia kreativitas, dan semangat untuk terus berkarya; demi menyejukkan dunia dari beragam situasi panasnya, yang sebenarnya tak penting-penting amat untuk kita ikuti beritanya.


Salam inspirasi!          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun