Satu hal lagi yang bisa saya sampaikan. Dalam proses diam karena merasa kesuksesan atau impian terhebat masih sulit diraih, manfaatkan waktu untuk menunggu. Saya dan mungkin Anda bisa mengatakan, "Tunggu saja pandemi ini pergi dan kita kembali beraktivitas dengan kreatif, cerdas, dan tekun."
Menunggu, bagi saya, juga merupakan bagian dari jalan kesuksesan. Contoh sederhana, menunggu naskah yang dikirim ke penerbit, saya jalani dengan menulis naskah baru, begitu seterusnya. Produktivitas berkarya pun menjadi kabar baik di masa menunggu itu.
Menulis artikel yang sebelum wabah Covid-19 hampir tidak saya lakukan dengan produktif maka saat ini sebaliknya. Saya menulis lebih banyak naskah pendek seperti ini dan menghiasi halaman Kompasiana, yang sudah lebih dulu ramai dengan beragam karya para penulis hebat.
Itulah seninya menunggu. Saya semakin yakin bahwa ketika impian atau keinginan sukses saya masih terasa sulit diraih di masa kini, saya cukup diam dan menunggu. Rezeki tetap ada karena kita percaya. Karya demi karya juga tetap ada, padahal itu belum pernah saya rencanakan sebelumnya. Di situlah saya yakin kekuatan luar biasa dari Sang Pencipta menggerakkan hati dan pikiran saya untuk melakukan hal lain, yang tetap bermakna.
Jika Anda sedang mengalami masalah terberat dalam hidup, seperti yang juga pernah atau sedang saya alami, cobalah diam dan menunggu. Itu jika Anda percaya. Jika tidak, jangan lakukan, karena diam dan menunggu bisa menjadi siksaan batin yang teramat dalam jika kita tidak percaya melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H