Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Begitu Istimewa Sebuah Puisi, Ini 3 Buktinya!

1 November 2020   12:43 Diperbarui: 1 November 2020   12:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawali dunia kepenulisan dengan puisi! Itulah saya. Meski sudah sangat-sangat lama saya menulisnya, waktu masih duduk di bangku SD, namun tak mungkin saya melupakannya. Honor pertama saya terima dari menulis puisi. Banyak puisi saya buat ketika itu dan sering menghiasi majalah anak-anak di Jogja.

Jadi jangan heran jika puisi merupakan satu bentuk karangan yang sangat istimewa bagi saya. Tidak hanya karena mengenalnya sejak kecil, tapi juga karena saya pernah rutin menuliskannya dari hati, dari jiwa terdalam, hingga tercipta pilihan kata yang mampu menyentuh kalbu.

Meloncat ke masa kini, beberapa waktu terakhir ini saya sering membaca puisi di Kompasiana. Ada puisi yang memang sesuai dengan bayangan saya, selaras dengan pemahaman saya tentang puisi, namun ada juga yang menggelitik batin saya. Pertanyaan terlontar dari dalam hati ketika saya membaca sebuah puisi yang menurut saya itu bukanlah puisi, "Apakah karya ini merupakan puisi masa kini?"

Bagi saya, puisi punya keistimewaan sendiri, yang membuatnya beda dengan jenis karangan lainnya. Orang-orang mengatakan itulah ciri khas puisi, yang tak bisa begitu saja dikesampingkan. Setidaknya, saya bisa menuliskan tiga keistimewaan puisi, dari cara saya memahaminya selama ini.

1. Puisi lekat dengan pilihan kata yang luar biasa

Berbeda dengan prosa yang terasa bebas dalam pilihan kata, puisi tak bisa sembarangan hadir dengan kata-kata seadanya. Dibutuhkan pilihan kata khusus, yang membuatnya bisa menyentuh hati pembacanya. Seorang penyair atau penulis puisi tidak mungkin bisa sekali duduk, buka laptop, langsung menulis lirik demi liriknya.

Ada proses berpikir sejenak, atau mungkin membutuhkan perenungan yang lama, baru muncullah sebuah kata bermakna. Aliran indah kata lalu menghiasi sebuah bangunan puisi dan itu dicipta dalam nuansa dan tempat yang istimewa.

Begitu lekatnya puisi dengan pilihan kata maka tak bisa dilepaskan dari suasana batin penciptanya. Ada istilah lebih akademis untuk hal ini, yakni puisi memiliki ciri struktur batin, dan itu biasanya dikaitkan dengan suasana intrinsik penulisnya. Suasana di dalam diri sang penyair menentukan indah tidaknya sebuah puisi.

PIlihan kata yang melekat dalam sebuah puisi ini perlu diperhatikan ketika kita hendak menulisnya. Jangan sembarang mencipta jika kita ingin apa yang kita tulis dalam bentuk puisi bermakna, bermanfaat, bahkan menimbulkan perenungan bagi diri sendiri dan pembaca.

2. Salah satu bentuk karya sastra itu puisi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun