Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Centang Biru Kok Cuma Segitu?

1 Oktober 2020   12:54 Diperbarui: 1 Oktober 2020   12:59 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Menulis untuk merawat kecerdasan

Ketika saya menulis di situlah saya menunjukkan seberapa cerdas saya menyampaikan gagasan. Tulisan yang dibangun dengan kecerdasan akan membuat karya tersebut utuh, tidak setengah-setengah, atau bahkan terhenti tiba-tiba namun tetap dipaksakan untuk ditayangkan. Saya harus bisa menghindari hal-hal tak menyenangkan bagi pembaca karena tulisan tidak utuh, dengan cara memberdayakan kecerdasan.

Dengan demikian, ketika saya menulis saya bisa merawat kecerdasan saya. Semakin banyak aktivitas menulis dilakukan maka seharusnya semakin terawat kecerdasan seorang penulis. Melalui kecerdasan tersebut penulis bisa menginspirasi pembaca, memberikan informasi yang tepat, dan tidak membuat ungkapan "kok cuma segitu" menjadi muncul, dan berujung kecewa.

2. Menulis untuk merawat kejujuran

Saya bukanlah orang yang sempurna, banyak kekurangan, dan sesekali membuat orang kecewa. Namun, ketika menulis, di situlah saya berada di zona kejujuran. Menulis artikel bertema inspirasi atau untuk memotivasi orang jika tidak dilandasi kejujuran maka tulisannya akan terasa kering bahkan bisa "mencekik" pembaca, karena isinya tidak dituntaskan atau sebaliknya, hanya dipanjang-panjangkan.

Jujur dalam menulis juga berarti saya tidak boleh menuangkan kebohongan atau copy paste tulisan karya orang lain. Itu secuil contoh saja. Menulis untuk merawat kejujuran setidaknya bisa membuat hati saya tenang ketika menulis, tidak menimbulkan kegaduhan, juga tidak memicu silang pendapat yang hanya membuang waktu, energi, bahkan biaya tak sedikit.

Lebih bermakna dari itu, menulis dengan kejujuran bisa membuat kita awet muda, wajah cerah ceria, dan tidak punya beban dari tulisan yang kita ciptakan.

3. Menulis untuk merawat rasa tanggung jawab

Seperti sudah saya singgung di atas, setidaknya dengan menulis saya bisa mempertanggungjawabkan apa yang saya tulis. Saya tidak seharusnya lempar batu sembunyi tangan karena hal itu hanya akan membuat saya menjadi pribadi pengecut. Sebaliknya, dengan menulis itulah saya dapat memperbaiki kualitas diri, berubah dari pribadi lampau menjadi pribadi saat ini yang lebih baik.

Menulis untuk merawat tanggung jawab juga dapat saya gunakan untuk membuktikan bahwa apa yang saya lakukan tidak asal-asalan, tidak sekadar berkarya tanpa memperhatikan aspek ketuntasannya. Selama saya bisa bertanggung jawab dengan apa yang saya tulis semoga rezeki pun terbuka, entah itu dari mana datangnya.

Demikian sekilas tulisan, tidak hanya menuangkan aspek kecewa, namun semoga isinya pun tetap bermanfaat untuk Anda, yang membacanya.
Salam inspirasi!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun