Perang dunia melawan corona sudah berlangsung berbulan-bulan. Hasilnya belum memuaskan alias banyak negara masih mengalami serangan wabah Covid-19 ini. Indonesia pun tak kalah sibuk, repot, dan juga panik dalam menghadang serangan corona. Bagi negeri tercinta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa "perang belum usai".
Uniknya, para pemimpin yang seharusnya bersatu padu dalam pendapat maupun tindakan, untuk mematikan corona, malah memperlihatkan hal yang berkebalikan. Kita mudah sekali mengambil contoh. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), misalnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan menerapkan kembali PSBB, 14 September. Keputusan ini mendapat dukungan pihak yang pro Anies, namun memunculkan tentangan dari yang tidak menyukai sang Gubernur. Kita juga melihat, membaca, atau mendengar para kepala daerah di sekitar Jakarta belum sepakat dengan keputusan Anies Baswedan.
Di lain sisi, ahli penyebaran virus berpendapat, jika ingin menang lawan corona, misalnya di Jabodetabek, maka para kepala daerah harus kompak. Kalau satu orang memutuskan PSBB ya semua harus mengikutinya. Dengan kata lain, "para jenderal" di daerah harus kompak dan tidak mempertontonkan beda pendapat di ruang publik.
Belum lagi jika dikaitkan dengan pemerintah pusat, yang ditunjukkan oleh para menterinya, berbeda strategi dengan Gubernur DKI, maka saya bisa berpendapat, masih ada perbedaan sikap dan tindakan dalam perang besar melawan corona. Entah itu dilatari aspek politik atau ekonomi, setidaknya dunia kesehatan yang terguncang.
Mencermati dengan cemas dan khawatir "para jenderal" atau para pemimpin negeri ini yang berbeda sikap dan tindakan dalam upaya mengusir corona, maka saya tuliskan ini. Saya sampaikan keprihatinan saya, keheranan atau juga kekecewaan saya, atas sikap dan tindakan yang berbeda para pemimpin saya, dengan sudut pandang yang berbeda. Saya tuliskan kembali kata-kata para jenderal dunia saat mereka berperang dalam upaya mengalahkan musuh.
Harapan saya, semoga kata-kata para jenderal ini bisa menginspirasi para pemimpin negeri ini, untuk bersatu padu melawan corona. Setidaknya ada tiga jenderal yang bisa saya tuliskan kembali kata-kata bijak mereka, semoga bisa dijadikan inspirasi, tidak hanya untuk para pemimpin bangsa ini, tapi juga untuk Anda dan saya.
1. Sun Tzu
Dia adalah jenderal dan ahli perang pada masa Tiongkok Kuno. Sun Tzu lahir pada 545 Sebelum Masehi (SM). Karya fenomenalnya dan sangat populer di jagat raya serta menginspirasi dunia adalah The Art of War. Melalui kata-kata Sun Tzu, kita diingatkan untuk mengenali diri sendiri dan mengenali musuh jika ingin menang perang. Ini bisa diterapkan di masa kini jika ingin bisa mengusir corona dan kita menjadi pemenang perangnya. Sun Tzu mengatakan, "Kenali diri Anda, kenali musuh Anda. Seribu pertempuran, seribu kemenangan."
Mengenali diri kita, misalnya apakah kita adalah orang yang patuh pada protokol kesehatan, menjadi penting. Demikian pun, untuk para pemimpin, kenali diri Anda, kekuatan Anda, dan jadikan itu sebagai bekal dalam memimpin perang melawan corona. Tak perlu saling menyalahkan, namun sebaliknya, berpikirlah positif satu sama lain agar Anda semua layak menjadi jenderal yang memimpin rakyat melawan pandemi Covid-19.