Satu hal lagi yang perlu saya pahami sebagai penulis; di mana pun saya berkarya, harus ada kesempatan untuk melakukannya. Ada kesempatan menulis di Kompasiana, misalnya, maka saya memanfaatkannya.Â
Masih ada kesempatan menulis naskah buku, misalnya, saya pun memanfaatkannya. Kesempatan atau peluang juga menjadi faktor penentu kesuksesan saya sebagai penulis.Â
Besar kecilnya kesuksesan sebagai penulis, bagi saya dan Anda tentu berbeda kriteria. Anda dan saya berbeda, meski tujuannya sama, membuat pembaca tertarik dengan apa yang kita tuliskan, serta bisa memetik manfaat dari bahan bacaan yang kita tayangkan.
Penulis, waktu, dan kesempatan menjadi tiga sahabat karib, yang tak mudah dipisahkan. Jika saya mencoba memisahkannya maka di situlah saya akan melakukan kesalahan fatal.Â
Saya tidak akan mungkin bisa berkembang dari apa yang saya lakukan. Namun, selama saya bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada di depan mata maka saya bisa berharap meraih rezeki, bisa tenang berdoa mohon berkat dari-Nya atas semua hal yang saya lakukan.Â
Jika saya sebagai penulis tidak cermat mengisi waktu dan tidak cerdas mengolah kesempatan menjadi peluang-peluang kecil menuju keberhasilan maka saya juga tidak bisa berkembang. Â
Apa yang saya sampaikan ini sekadar untuk menyapa Anda, yang membaca tulisan saya sampai paragraf ini. Maaf jika tidak bisa intens berkomunikasi secara sosial di dunia internet, namun semoga apa yang saya tuliskan tetap memberi makna, menggugah semangat, atau menyentuh hati Anda hingga inspirasi terbaik mendorong Anda pula untuk berkarya, di bidang yang Anda suka.
Jika esok masih ada waktu dan kesempatan untuk saya menulis kembali, maka saya akan menulis, menulis, dan menulis lagi.
Salam inspirasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H