Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Sebab Kata Merdeka Makin Bermakna

18 Agustus 2020   20:04 Diperbarui: 18 Agustus 2020   19:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu bangsa yang berhasil merdeka, terbebas dari belenggu penjajahan, berarti bangsa tersebut pernah berada dalam zona rintangan demi rintangan. Ada pengorbanan jiwa maupun raga. Ada kerja keras, kegigihan yang terus-menerus, hingga ada cita-cita bersama untuk merdeka. Indonesia pun mendapatkan kemerdekaan diawali dengan banyak peristiwa pedih perih penuh perjuangan yang sudah terekam dalam sejarah bangsa.

Satu hal yang ingin saya garis bawahi: jika kita menyebut kata 'merdeka' berarti kita sudah bisa terbebas dari kesulitan demi kesulitan. Usaha yang tak kenal lelah saat mengusir penjajahan di tempo dulu, misalnya, merupakan bentuk kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia, yang pada akhirnya berhasil mengatasinya, lalu merdeka.

Dengan kata lain, ketika saya menyatakan diri 'merdeka' dari suatu hal, berarti saya sudah menjalani serangkaian kesulitan yang saya hadapi. Jika belum berhasil mengatasi kesulitan berarti saya masih berada di fase perjuangan untuk kemudian di lain waktu berada di zona merdeka.

Makna 'merdeka' di masa pandemi ini kembali mendapatkan ujiannya. Jika di masa lalu kata merdeka dikaitkan dengan kesulitan bangsa ini menghadapi ujian karena penjajahan, di masa kini, saat ini, kata tersebut dikaitkan dengan ujian corona. Kesulitan menghadapi Covid-19 ini dan sedang dalam fase perjuangan untuk mengusirnya dari bumi pertiwi menunjukkan bahwa bangsa ini sedang bertarung melawan 'penjajahan virus corona'.

Tidak hanya itu, makna merdeka makin bermakna karena tidak hanya berjuang agar terbebas dari virus corona, namun juga harus siap menghadapi ancaman resesi ekonomi. Berjuang melawan pandemi dan sekaligus resesi ekonomi merupakan bentuk lain dari memaknai kemerdekaan.

Seperti halnya para penjajah yang kejam karena tak tanggung-tanggung main bunuh, sehingga banyak pahlawan yang gugur, demikian pula corona. Di masa kini Covid-19 ini pun sudah menelan korban jiwa, termasuk para pahlawan medis yang berada di garda terdepan dalam pertarungan melawan pandemi. Belum lagi jika ancaman resesi ekonomi tidak bisa ditanggulangi, akan semakin sulitlah bangsa ini berjuang memulihkan diri.

Resesi juga membawa makna kesulitan yang harus dihadapi, diperjuangkan. Sebisa mungkin dicegah sebelum ia benar-benar mengacaukan berbagai bidang kehidupan bangsa ini. Hal yang saya pahami, jika resesi terjadi, gelombang PHK tak terbendung yang mengakibatkan pengangguran meningkat. Utang juga akan semakin banyak dan pasar saham menjadi kacau.

Itu merupakan beberapa hal yang harus diwaspadai, namun jangan sampai memberikan efek ketakutan berlebihan. Menurut saya, beberapa hal bisa dilakukan untuk menghadapi ancaman resesi.

Pertama, jangan lengah dengan serangan virus corona. Menjaga kesehatan diri masing-masing dan keluarga harus terus dilakukan. Memperhatikan kembali protokol kesehatan jika di beberapa daerah mulai abai sehingga berpotensi korban corona meningkat. 

Pemerintah yang memimpin dengan cara-cara yang lebih kreatif dalam berjuang melawan "penjajahan" corona, sementara rakyatnya seharusnya patuh. Jika pandemi bisa dikendalikan maka setidaknya ancaman resesi bisa berkurang bahkan tak terjadi.

Kedua, tetap semangat dalam menjalani hari demi hari. Jangan hilangkan optimisme di masa sulit, terus bekerja dengan baik. Jika pun dalam fase kehilangan pekerjaan, jangan terus-menerus bersedih. Saya pernah kehilangan pekerjaan, dan selama setahun menganggur, sebelum akhirnya bisa beraktivitas kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun