Pandemi Covid-19 memang harus diwaspadai, namun tetap tak boleh terkesan sangat menakutkan. Memperingati Hari Kemerdekaan di masa pandemi setidaknya masih bisa membawa senyum bahagia di tengah-tengah aneka rupa kesedihan dan kesulitan.
Keceriaan anak-anak dan orang dewasa sebagai bentuk rasa syukur warga jangan sampai diartikan sebagai bentuk menganggap enteng virus corona. Ini hanya sebagai bentuk curahan hati, kecintaan warga terhadap bangsa dan negaranya.
Aneka bentuk permainan atau lomba, juga kegiatan bersih-bersih kampung, seperti yang dilakukan kawan saya dan teman-temannya di Kabupaten Bogor ini setidaknya menjadi inspirasi untuk kita semua; bahwa perayaan peringatan Hari Kemerdekaan tetap bisa membahagiakan seluruh bangsa Indonesia.
Dari aktivitas warga dalam memperingati Hari Kemerdekaan, semoga kita mendapatkan energi untuk terus mengisi hari demi hari di masa pandemi. Jangan sampai momentum krisis ini mematikan hati dan pikiran kita yang sudah merdeka. Jangan sampai momentum krisis ini melemahkan semangat atau motivasi untuk hidup lebih baik.
Bahkan, momentum krisis yang bersamaan dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan bisa menjadi saat yang tepat untuk kita berkreasi lebih kreatif lagi. Kita sumbangkan hasl karya di bidang kita masing-masing untuk mengisi hari demi hari dengan merdeka, terbebas dari kekangan, termasuk kekangan yang sebenarnya berasal dari diri kita sendiri.
Ajakan Presiden Joko Widodo untuk "membajak momentum krisis" semoga semakin memberi energi untuk kita bekerja keras dan cerdas, tidak mudah menyerah, dan kita tetap punya semangat juang yang tinggi. Mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan, menolong sesama yang masih merasakan kesulitan, atau selalu menjaga kesehatan diri serta keluarga merupakan beberapa cara yang bisa kita praktikkan setiap hari.
Sekali merdeka tetap merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H