Joshua Liske mengatakan, "Ketika hasrat sama dengan tujuan, segala hal adalah mungkin." Ketika saya berhasrat menulis pada suatu waktu dan bertujuan untuk mendapatkan honor, misalnya, maka itu pun terjadi. Â Honor dalam bentuk royalti buku saya terima karena saya bisa mengawalinya dengan memerdekakan ide dan mewujudkannya dalam karya tulis. Tujuan menulis untuk menginspirasi atau mendapatkan relasi baru, misalnya, juga saya wujudkan. Semua tujuan tersebut harus saya pahami ketika saya sedang berproses memerdekakan ide, menuangkannya dalam bentuk tulisan, dan kemudian dibaca banyak orang.
Tidak harus dalam bentuk aktivitas menulis jika ingin memerdekakan ide. Itu karena pada hakikatnya setiap orang punya ide di dalam dirinya. Apa pun kegiatannya, apa pun bentuk pekerjaan atau profesinya, kita harus punya ide. Ide ada di dalam pikiran, di dalam diri, dan melewati serangkaian proses untuk mendapatkannya. Ketika Anda sudah punya ide, apalagi idenya dalam jumlah yang banyak, maka segeralah memerdekakannya dari rasa malas, rasa tak percaya diri, dan lain sebagainya.
Jika ide Anda sudah merdeka maka Anda bisa berkarya dengan sangat baik di bidang yang Anda geluti. Punya profesi yang menghasilkan nafkah atau sebentuk rezeki jika tidak diimbangi dengan punya ide yang cukup maka kita akan mudah menjadi pengekor, peniru, "ngikut aja apa kata orang", bahkan lebih buruk lagi, kita mudah terpancing menjadi plagiator. Mencuri ide orang lain dan mengklaimnya sebagai ide kita sendiri. Ini sangat berbahaya, bukan?
Ide dan tujuan, bagi saya, juga merupakan dua sahabat inspiratif. Keduanya akan terus mewarnai kehidupan saya, keduanya akan senantiasa membuat kehadiran saya bermakna. Jika tidak punya ide, apalah artinya hidup ini. Jika tidak punya tujuan, betapa rapuhnya jalan hidup saya. Untuk itu, merawat dan mengembangkan ide menjadi tugas mulia, menjadi aktivitas yang membahagiakan, dan patut disyukuri. Menentukan suatu tujuan ketika bertindak atau beraktivitas juga merupakan langkah yang cerdas sehingga saya menjadi pribadi yang mampu memberdayakan diri, di tengah-tengah kesulitan yang saat ini harus dihadapi, dan di antara banyak harapan untuk lebih baik di masa depan.
Memerdekakan ide memfokuskan tujuan akan terus saya ingat, tidak hanya agar saya menjadi pribadi yang efektif, tapi juga untuk menghargai orang lain yang berkenan menikmati karya demi karya saya.
Saya akhiri tulisan ini dengan kata-kata yang disampaikan Herodotus, "Sebagian orang menyerah ketika mereka hampir saja mencapai tujuan, sementara sebagian orang yang lain mendapatkan kemenangan dengan mengerahkan, pada saat-saat terakhir, upaya yang lebih besar ketimbang sebelumnya."
Semoga tulisan ini menginspirasi.
Salam merdeka, salam sehat, salam persahabatan! Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H