Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trik Menumbuhkan Minat Baca dari Ortu yang Tak Suka Baca

8 Agustus 2020   14:37 Diperbarui: 8 Agustus 2020   14:43 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit sekali saya menyingkat judul tulisan ini. Sebenarnya saya ingin memberi judul begini: Trik Menumbuhkan Minat Baca pada Anak dari Orangtua yang Tak Suka Baca. Wow! Panjang, bukan? Semoga judul di atas masih bisa dipahami dan sudah saya perjelas dengan judul yang sebenarnya ingin saya tuliskan.

Mengapa saya tertarik ingin menuliskan tema ini? Idenya sangat tiba-tiba dan sebenarnya cukup mengagetkan bagi saya. Oleh karena itu, saya coba kembangkan ide tersebut menjadi tulisan sederhana ini. Begini awal mula kisahnya.

Belakangan ini, untuk mengisi waktu luang, saya mencoba berjualan buku secara daring (online).  Proses awalnya saya mulai dengan membuat website kemudian saya melanjutkan ke tahap pengunggahan banyak file sampul (cover) buku. Beragam jenis buku, mulai dari novel, buku anak, buku masakan, buku referensi, buku agama, buku psikologi, dan lain sebagainya.

Nah, selama proses mengunggah banyak file sampul buku tersebut, ternyata anak saya melihatnya. Pada suatu ketika, anak saya yang saat ini duduk di bangku SMP kelas 9, berkata, "Pa, beliin novel. Gabut nih di rumah terus." Apa istimewanya bagi saya?

Pertama, anak saya sudah terbiasa menghabiskan waktunya membaca cerita-cerita online melalui smartphone-nya. Kedua, selama ini anak saya kurang suka baca buku. Ada hobi lain yang menarik minatnya. Ketiga, menghilangkan gabut (rasa bosan) dengan membaca buku bagi anak-anak merupakan hal yang jarang terjadi. Apalagi di era telepon genggam, banyak anak lebih suka berkutat pada ponselnya.

Anak saya minta dibelikan buku novel karena melihat banyak sampul buku yang menarik, yang kebetulan sedang saya unggah ke web saya, toko buku daring kecil-kecilan, sekadar pengisi waktu luang. Di sinilah saya ingin mengembangkan tulisan ini. Sekadar berbagi ide menumbuhkan minat baca pada anak, meskipun orangtua tidak suka baca.

1. Pura-puralah baca buku di dekat anak

Anak saya minta dibelikan buku karena melihat saya sedang dekat dengan banyak buku yang menarik. Meskipun hanya sebatas file sampul buku, ternyata hal tersebut sudah bisa mengundang ketertarikan anak untuk baca buku. Padahal, sebelumnya anak saya tidak terlalu suka baca buku. Kembangkan inspirasi ini dengan berpura-pura baca buku.

Jika belum punya buku untuk mendukung akting (pura-pura) baca, ya belilah terlebih dahulu bukunya. Banyak buku murah atau sedang diskon selama pandemi Covid-19 ini, dan bisa dibeli secara daring. Orangtua yang tak suka baca bisa melihat-lihat banyak sampul buku di banyak toko buku online, dan belilah yang sesuai dengan usia anak.

Saya yakin, jika anak melihat orangtuanya baca buku, meskipun sedang "bermain peran", maka buah hati akan menirunya. Bukankah salah satu cara anak bertumbuh dan berkembang anak melalui proses meniru? Nah, ketika orangtuanya sedang baca buku, kemungkinan besar, anak akan menirunya dan berminat untuk membacanya. Di sinilah minat baca anak bisa ditumbuhkan dengan trik yang lucu, gokil, dan mudah.

2. Baca sinopsisnya saja dan ceritakan kepada anak

Selain berpura-pura baca buku, ada cara lain bisa dicoba untuk menumbuhkan minat baca. Jika orangtua tidak suka baca secara keseluruhan isi buku, cukuplah baca sinopsisnya atau ringkasan isi buku. Biasanya ringkasan isi buku ada di belakang sampul buku atau ada pada kata pengantarnya.
Tentu saja, awali dengan beli buku, yang sesuai dengan usia anak, lalu baca sinopsisnya. Langkah berikutnya, ceritakan dengan gaya bahasa yang menarik, dengan mimik atau ekspresi yang memikat, sehingga buah hati mau mendengarkan cerita yang disampaikan orangtua. Akhiri dengan penjelasan bahwa cerita tersebut diambil dari buku.


Tunjukkan buku tersebut kepada anak. Jika anak tertarik dengan cerita yang disampaikan secara lisan, dan penasaran untuk mengetahui secara lengkap ceritanya, maka buah hati akan dengan mudah membaca buku yang dimaksud. Di sinilah benih-benih minat baca lebih mudah ditumbuhkan.


3. Tanyakan ke anak, ingin baca buku apa dan belikan
Proses mendidik anak akan mudah menunjukkan hasil positifnya, salah satunya melalui komunikasi yang baik dan  kreatif. Ketika orangtua sedang berkomunikasi dengan anak, selipkan pertanyaan seputar buku. Misalnya, anak suka baca buku apa, tanyakan pula alasannya. Pancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat anak bahkan bisa memulai belajar bercerita tentang keinginannya.


Setelah orangtua memahami keinginan anak maka segera belikan bukunya. Orangtua yang baik dan bijak tak perlu khawatir mengenai harga buku yang mahal. Seperti sudah saya sampaikan pada paragraf sebelumnya, banyak buku murah di masa pandemi Covid-19 ini. Banyak pula buku diskon, termasuk buku untuk anak-anak. Silakan berselancar di dunia internet dan temukan buku terbaik untuk anak-anak.


Demikian sekilas tulisan yang mungkin saja belumlah pas diterapkan, namun tak ada salahnya dicoba. Menjadi orangtua yang tak suka baca jangan sampai menghambat tumbuh kembang anak secara positif kreatif. Salah satunya dengan menumbuhkan minat baca pada anak, baik itu anak yang masih usia dini hingga anak yang sudah duduk di bangku SD, SMP, SMA, bahkan universitas.


Selamat mencoba dan semoga menginspirasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun