Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berutang, Memaknai Kesulitan dan Sebentuk Rasa Malu

7 Agustus 2020   22:24 Diperbarui: 7 Agustus 2020   22:18 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tak perlu saya uraikan di sini, karena saya sudah memahami bahwa orang yang berutang kepada saya, berarti ia dalam suatu momen hidupnya, sedang mengalami apa yang juga saya alami: kehidupan, kesulitan, dan sebentuk rasa malu.

Dengan menyadari hal tersebut, saya sekaligus belajar rendah hati, tidak mudah membenci atau meremehkan ketika orang lain berutang. Itu karena saya sadar bahwa berutang merupakan salah satu cara manusia mengatasi kesulitan atau persoalan hidup, dengan secepat mungkin dan setepat mungkin.

Mencoba memberi tambahan makna tentang utang-piutang ini, saya coba tuliskan ungkapan bijak  Mark Joyce, "Berpikirlah positif, bertindaklah positif, bersikaplah positif, berbagilah positif." 

Maka ketika kita berutang atau memberi utangan, kita tetap pada kerangka berpikir, bertindak, bersikap, dan berbagi yang positif. Cara ini akan membuat kita bisa memaknai hidup yang indah ini dengan sudut pandang yang membahagiakan, meski pada suatu momen, kita sedang berada pada situasi sulit dan memalukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun