Mohon tunggu...
Herry nugroho sulistio
Herry nugroho sulistio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo PGSD 19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembelajaran IPA Berbasis Teori Belajar Konstruktivisme

20 April 2021   05:33 Diperbarui: 20 April 2021   05:54 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan secara sadar dan terencana oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan berbagai kompetensi siswa, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor ke arah yang lebih sempurna sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan pondasi awal dalam menciptakan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan dengan cara mencari tahu tentang alam secarasecara sistematis, sehingga IPA bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan pembentukan sikap ilmiah.

Hakikat sains adalah landasan untuk berpijak dalam mempelajari IPA. Banyak cara yang telah dilakukan untuk mencapai aspek yang terkandung di dalam hakikat sains, salah satunya yaitu menggunakan pembelajaran berbasis konstruktivisme.

Pembelajaran yang mengaplikasikan model pembelajaran aktif yang dapat mengkonstruk pemikiran siswa sendiri sehingga dapat terwujud hakikat sains secara utuh yang dapat membelajarkan siswa untuk berproses (keterampilan proses) dan juga menanamkan sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu, jujur, bekerja keras, pantang menyerah, dan terbuka. 

Secara sederhana teori konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi dari mengetahui sesuatu. Pengetahuan kita bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan atau formulasi yang dibuat oleh seseorang yang mempelajarinya Teori Konstruktivisme tidak bertujuan mengerti tentang realitas, tetapi lebih hendak melihat bagaimana suatu proses, dalam hal ini adalah pembelajaran, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui sesuatu tersebut. Maka dalam pandangan ini belajar merupakan suatu proses aktif dari peserta didik untuk mengkontruksi makna, pengalaman fisik dan sebagainya.

konstruktivisme siswa akan merasa senang dalam pembelajaran karena dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya dengan cara bekerja sama dengan kelompok.
konstruktivisme siswa akan merasa senang dalam pembelajaran karena dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya dengan cara bekerja sama dengan kelompok.

Menurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai
suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema (jamak: skemata) yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus.

Bagi konstruktivisme, kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, di mana peserta didik membangun sendiri pengetahuan, keterampilan dan tingkah lakunya. Peserta didik mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Pesertadidik sendiri lah yang bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Mereka sendiri yang membuat penalaran dengan apa yang dipelajarinya, dengan cara
mencari makna, membandingkan dengan apa yang telah ia ketahui dengan pengalaman dan situasi baru.Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme adalah sebagai berikut.

a. menyediakan pengalaman belajar dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui    proses pembentukan pengetahuan,
b. menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat             diselesaikan dengan berbagai cara,
c. mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep melalui kenyataan kehidupan sehari-hari.

Penerapan teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berpikir kritis, logis, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan percaya diri. Teori konstruktivisme tidak bertujuan mengerti tentang realitas, tetapi hendak melihat bagaimana suatu proses dalam hal ini adalah pembelajaran dari tidak mengetahui menjadi mengetahui sesuatu tersebut. 

Model pembelajaran konstruktivisme merupakan strategi pembelajaran yang bertitik tolak dari pengalaman yang dimiliki oleh siswa, menekankan keterampilan proses, berdiskusi, berkolaborasi, bekerja sama dan beragumentasi dengan teman sekolah sehingga siswa dapat menemukan sendiri baik secara individu konstruktivisme siswa akan merasa senang dalam pembelajaran karena dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya dengan cara bekerja sama dengan kelompoknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun