Kenyataan menunjukan bahwa seorang pencipta atau penulis puisi yang baik, belum tentu dapat membacakan puisi dengan baik. Begitulah pula sebaliknya, pembaca puisi yang baik belum tentu mampu menciptakan puisi. Jika lomba mencipta dan membaca puisi disatukan, maka resiko terberatnya akan terjadi dalam penilaian, terlebih kriteria atau unsur penilaiannya lomba mencipta dan membaca tidak sama.
Lewat berbagai lomba tersebut diharapkan menciptakan suasana kompetitif yang sehat antarsiswa dan  sekolah di bidang literasi. Harapan lainnya berkaitan dengan pengembangan, penguatan pendidikan karakter di bidang literasi dan sastra melalui kreativitas siswa; melahirkan rasa cinta dalam  melestarikan nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa; serta terwujudnya rasa kebinekaan yang semakin kuat.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!