"Salah satu kriteria negara maju ditentukan oleh indeks literasi. Blora sebenarnya bisa berpartisipasi dalam meningkatkan indeks literasi. Untuk itu saya menyambut antusias  kegiatan Sosialisasi  Penulisan Artikel bagi Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Blora. Perlu diketahui bahwa literasi itu bukan hanya terkait dengan buku. Pengetahuan, pemahaman, pengertian, menambah kecerdasaan, itu bagian dari literasi.  Banyak tradisi, budaya, dan kuliner Blora  yang bisa dijadikan bahan tulisan dan pada akhirnya bisa dibaca masyarakat luas dalam meningkatkan literasi," harap Toha Mustafa, kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora, dalam mengantarkan pembukaan kegiatan di Ruang Pembinaan Perpustakaan DPK, Blora (7/10/2024).
Sebagai pembicara pertama, Landung Simatupang menekankan pentingnya kegiatan menulis dengan menyitir gagasan Seno Gumira Ajidarma (SGA), sastrawan dan ilmuwan Indonesia kelahiran 9 Juni 1958 di Boston, Massachusettes, Amerika Serikat: Â
"Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa---suatu cara  menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang."
Di depan tiga puluh peserta, Landung menyatakan banyak kuotasi pendapat SGA tentang menulis. Dari buku Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara, SGA menjelaskan bahwa belajar menulis merupakan belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.
Praktisi kepenulisan, Herry Mardianto menyatakan bahwa seorang penulis  harus menyediakan diri memperkaya wawasan dengan membaca teks kehidupan.
"Tidak ada seorang pun penulis yang luput dari kegiatan membaca, mengamati, menyaksikan, mendengarkan, dan menghayati sebuah peristiwa atau keadaan," papar Herry.
Dijelaskan lebih jauh, seperti juga diungkapkan Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Artinya, meskipun Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono telah berpulang ke keabadian, tetapi kita masih mengingat bahkan mungkin hafal puisi "Aku", "Doa", dan "Aku Ingin Mencintaimu". Hal ini terjadi karena ketiga puisi itu pernah dituliskan.
Ketika ditanya bagaimana seorang penulis bisa mengembangkan kreativitas, Herry menyarankan agar dalam memaknai sesuatu seseorang tidak hanya terbelenggu oleh  hafalan. Seorang penulis dituntut memiliki kreativitas.Â
Kalau bagi orang lain, kata malam selalu dimaknai sepi, sendiri, sunyi, dingin; maka bagi penulis bisa saja kata malam dimaknai sebagai bahan pembuatan batik atau boleh jadi malam dipenuhi oleh keriuhan, keramaian.Â
Pun kata pintu tidak sekadar dimaknai sebagai tempat keluar masuk berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau seng, tetapi lebih dari itu, pintu bisa saja dimakni sebagai sajadah (jalan memohon pengampunan), nisan atau liang lahat (jalan kembali ke rumah Tuhan).
Kegiatan Sosialisasi Penulisan Artikel bagi Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Blora, diadakan oleh Ruli (Rumah Literasi) Blora bekerja sama dengan Badan Pengenbangan dan Pembinaan Bahasa-Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, bertujuan meningkatkan kemampuan menulis Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Blora dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan secara referensial, mengacu kepada KBBI, EYD, dan Tesaurus Indonesia.