Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pertama

25 September 2024   13:12 Diperbarui: 25 September 2024   15:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bau tanah  menguar tajam  memahat kelam jejak kematian

di bingkai kehidupan, bisikan dosa-dosa terlupa dan tak pernah luput dari ingatan langit

tetes hujan pertama, membasuh debu yang lama mematung

Tuhan tetap saja membatu di ruang hati

menunggu suara-suara lirih doa tercekat tak terucap

pelan sesal merayap seperti embun di ujung daun

basah, tapi tak mampu menghapus luka dosa

aku terdiam saat pintu terkunci

di sela gerimis  mereda,   terbersit harapan setipis kabut  

"Mungkin,  masih ada waktu tersisa untuk kembali,"  bisik-Mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun