Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Anne Boleyn dan Detak Sastra Remaja Yogyakarta

10 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 10 Agustus 2024   17:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hidup itu pilihan dan pilihan itu adalah keputusan yang selalu diikuti oleh risiko, maka beranilah mengambil keputusan dengan perhitungan yang tepat untuk meminimalkan konsekuensi yang akan dihadapi.

Setidaknya itulah tema yang hendak disampaikan melalui pementasan Anne Boleyn yang ditampilkan di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dalam rangka pelaksanaan Gempita Pesona Bhakti Taruna  SMA Negeri 7 Yogyakarta (10/8/2024). 

Cerita yang berangkat dari film ini mengisahkan seorang wanita ambisius dalam  memenangkan cinta dan kekuasaan seperti  yang ia inginkan. Isteri raja itu kemudian berdiri di tengah intrik politik dan persaingan di Istana. 

Anne Boleyn menemukan dirinya terjebak oleh permainan kekuasaan berbahaya atas pilihan yang ia buat. Raja Henry VIII  memberikan cinta dan kekuasaan untuk istrinya. Namun, buah hati Anne Boleyn dan Henry VIII, nyatanya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Sang Raja yang mendambakan anak laki-laki. Keadaan memaksa Anne  menghadapi pengkhianatan  tak terduga.

Empat srikandi Anne Boleyn/Foto: dokpri Atik Leyloor
Empat srikandi Anne Boleyn/Foto: dokpri Atik Leyloor
Atas kerja kreatif yang tidak mengenal waktu, empat srikandi  SMA Negeri 7: Azzahra Putri, Anindya Alya, Namira Merari, dan Gendhis Manis, mempersiapkan pementasan sebaik mungkin dengan melibatkan penulis naskah Dhafina Putri dkk,  penari Putri Indiana dkk, musik ditangani Muhammad Rafi Wicaksono dkk,  paduan suara dipercayakan kepada Putri Nabila dkk, artistik Embun Cahaya, rias Deavera, dan busana ditangani Alea Naya dkk.
 

"Proses latihannya cukup lama, hampir lima bulan dan  melalui  tahapan  pembacaan, pendalaman naskah, hingga latihan rutin berkaitan dengan gesture, moving, dan blocking," jelas Gendhis Manis selaku sutradara.

Kendala lain yang dihadapi karena yang terlibat di dalam pementasan ini kebanyakan siswa yang juga memiliki kegiatan atau event lain, sehingga menyamakan waktu latihan bukanlah hal  mudah.

Begitu pun penulisan naskahnya cukup menguras energi, memakan waktu karena berangkat dari film The Other Boleyn Girl---dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh Justin Chadwick dengan pemeran antara lain  Natalie Portman dan Eric Bana.  Film ini berangkat dari novel The Other Boleyn Girl karya Philippa Gregory.

Film The Other Boleyn Girl/Foto: Wikipedia
Film The Other Boleyn Girl/Foto: Wikipedia
Cerita Enthroned Betrayal: Anne Boleyn merupakan karya besar,   diangkat dari kisah percintaan di kerajaan Inggris.  Raja Henry VIII yang masih dalam ikatan pernikahan dengan  ratu pertama, jatuh hati kepada Anne Boleyn, seorang wanita muda  mempesona. 

Keadaan menjadi rumit karena Raja Henry VIII juga memiliki hubungan terlarang dengan Mary, saudara perempuan Anne. Hal ini karena Anne tidak segera mampu melahirkan anak laki-laki sebagai putra mahkota.

"Siswa yang terlibat dalam pementasan ini patut diapresiasi. Mereka terlibat dari   proses   pemilihan cerita, menuliskan menjadi naskah drama, kemudian casting peran sampai pada proses latihan hingga digelar menjadi seni pertunjukan,"   jelas Agus Leyloor Prasetya sebagai pembimbing teater dalam event Gempita Pesona Bhakti Taruna.

Nasib Sang Ratu/Foto: dokpri Hermard
Nasib Sang Ratu/Foto: dokpri Hermard
Kegelisahan dosen Teater ISI itu patut digarisbawahi karena para aktor  (siswa SMA) harus meluangkan waktu menghafal naskah, latihan bersama setelah selesai proses belajar mengajar. Mereka dituntut memiliki tenaga ekstra  karena SMA Negeri 7 Yogyakarta tidak memiliki ekstra kurikuler teater.

Tentu saja agar sastra di kalangan SMA  Yogyakarta kian berdetak, diharapkan SMA Negeri 7 sebagai pengayom, kian memiliki kepedulian terhadap kegiatan ekstra kurikuler yang berkaitan dengan sastra, khususnya teater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun