Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Media Sosial, Netizen, dan Keluarga

1 Agustus 2024   13:23 Diperbarui: 2 Agustus 2024   02:15 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong Tamansari/Foto: Hermard

Sayangnya dalam perkembangannya, Facebook menerapkan kebijakan baru, sehingga banyak tulisan (di konten catatan) sulit ditemukan dan dibaca lagi. Efeknya banyak dokumen yang "hilang" karena saya tidak tahu cara menemukannya kembali dengan mudah. 

Sekarang saya memanfaatkan Facebook untuk tetap terhubung dengan komunitas, menulis status, menyebarluaskan tulisan yang dimuat Kompasiana, dan berbagi pengalaman.

Memotret model/Foto: Hermard
Memotret model/Foto: Hermard
Pada awal tahun 2015, saat masih suka memotret, saya mencoba platform Instagram dengan tujuan sebagai media menayangkan dan menyimpan foto-foto. Bagi saya, Instagram lebih fleksibel untuk berbagi dan menemukan konten visual serta lebih interaktif dengan berbagai fitur kreatifnya. 

Saya masih ingat betul foto-foto  yang  diunggah saat awal mengenal Instagram. Ketika itu saya masih suka memotret model.

Lorong Tamansari/Foto: Hermard
Lorong Tamansari/Foto: Hermard
Dari model, ketertarikan saya berpindah ke foto-foto human interest,  pemandangan alam/nature, dan lainnya. Semua dilakoni hanya sebatas hobi.  Sesekali mengikuti acara hunting foto yang diselenggarakan oleh komunitas pecinta fotografi Yogyakarta. 

Dari sini saya banyak belajar mengenai bagaimana teknik memotret yang baik dengan menyiasati cahaya, angle, dan pemanfaatan komposisi. Juga bagaimana cara menghasilkan foto bagus hanya dengan menggunakan kamera handphone.

Lewat Instagram, saya  merasa lebih bebas mengunggah foto dan mendapatkan banyak like dan apresiasi positif. Kondisi ini tercipta karena di Instagram, pertemanan saya lebih banyak dengan para penghobi foto (termasuk di dalamnya para model).

Api kehidupan Kota Tua Jakarta/Foto: Hermard
Api kehidupan Kota Tua Jakarta/Foto: Hermard

Media Sosial (dan) Keluarga
Di keluarga kami, hanya Ibu Negara Omah Ampiran  yang tidak berselancar di dunia sosial media.

"Memang benar media sosial menarik, mendekatkan kita dengan berbagai informasi. Terhubung satu dengan lainnya, mempermudah membangun jaringan. Tapi kalau sudah kecanduan bisa lupa diri, menghabiskan terlalu banyak waktu dan dapat mengurangi produktivitas," jelas Ibu Negara Omah Ampiran, sambil terus merajut.

Saya dan anak-anak (bahkan anak satu dengan lainnya) sengaja tidak terhubung di media sosial-- kami memang tidak membangun media sosial keluarga. Kondisi itu terjadi karena di samping berbeda minat juga dalam rangka  menjaga agar interaksi secara langsung tetap terjaga dengan baik (harmonis). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun