Dilanjutkan  lomba penulisan karya sastra (Agustus-September), dan gelar pementasan karya sastra serta penerbitan buku pada bulan Oktober 2024.Â
Peserta kegiatan merupakan wakil-wakil dari sanggar dan komunitas sastra  di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Capaian yang ingin diraih adalah penguatan kemampuan kreasi dan inovasi penulis sastra yang berbasis sanggar dan komunitas di DIY. Hasil konkretnya berupa karya tulis berbentuk cerita pendek, puisi, dan naskah lakon bertema keyogyakartaan.Â
Dengan begitu, para penulis  mengembangkan keilmuan tentang kepenulisan di sanggar dan komunitas mereka masing-masing. Artinya, sanggar dan komunitas sastra di DIY akan berkembang menjadi sendi-sendi penggerak citra keyogyakartaan melalui jalur kesastraan.
"Wacana kedepan yang sedang dikomunikasikan antarkomunitas, yakni para peserta nantinya turut andil dalam memajukan industri kreatif berbasis sastra," kata Tedi.
Terkait dengan tema kegiatan, diharapkan nantinya para peserta selain mengambangakan sastra di komunitas atau sanggar masing-masing, juga produktif dalam penulisan karya sastra, mempublikasikannya dalam bentuk tulisan, baik cetak maupun online.Â
Juga mengemas karya sastra dalam media lain, seperti video, pertunjukkan, film, buku, musik dan bentuk konten berbasis sastra.Â
Dengan begitu, karya sastra generasi muda Yogyakarta  bertema  budaya Yogyakarta, dapat dinikmati dan didistribusikan lebih luas lagi. Tidak hanya berskala nasional, namun melalui jalur dan jejaring internasional yang mulai diakrabi oleh pelaku sastra di Yogyakarta.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H