Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Buka Bersama, Memaknai Ramadan dalam Kebersamaan

14 Maret 2024   12:41 Diperbarui: 14 Maret 2024   12:50 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai buka bersama/Foto: Hermard

Bukber jangan hanya dimaknai sebagai makan bersama, membatalkan puasa barengan, lebih dari itu  dapat dimanfaatkan sebagai media mempererat tali silaturahmi, berbagi cerita, mengenang masa lalu, membangun solidaritas dan kepedulian kepada sesama. Bahkan  bisa dipakai sebagai sarana memperluas relasi atau networking.

Masa Lalu
Apa pentingnya buka bersama jika hanya berkumpul bersama teman lama untuk sekadar mengenang masa lalu? 

Sebaiknya kita jangan meremehkan masa lalu, bagaimanapun juga, mengenang masa lalu merupakan sumber pembelajaran  berharga. Kita dapat belajar dari kesalahan, mengidentifikasi keberhasilan, dan menerapkan pengalaman untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.  

Masa lalu dapat mengingatkan kita kepada berbagai peristiwa yang mampu membentuk identitas seseorang. Karena  berbagai peristiwa, maka   kita dapat memahami lebih baik siapa kita, apa yang penting, dan bagaimana pengalaman masa lalu  membentuk diri kita saat ini.

Refleksi  masa lalu dapat membantu seseorang melihat pola-pola perilaku dan pikiran yang mungkin perlu ditingkatkan atau diubah, demi pertumbuhan pribadi dan perkembangan yang lebih baik di masa depan.

Teman Lama sebagai Partner
Selama ini saya justeru kerap buka puasa bersama teman-teman lama: seniman, anggota komunitas Sanggar Sastra Indonesia Yogyakarta, Semak Kata,   teman-teman SMP dan SMA, bahkan beberapa teman semasa kuliah.

Secara pribadi, ini merupakan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih dalam, berbagi kebahagiaan, solidaritas, di bulan penuh berkah dan pengampunan.

Membangun solidaritas dan kebersamaan dalam memaknai Ramadan, dapat dilakukan dengan melaksanakan salat berjamaah dalam rangkaian bukber. Artinya, pilihlah tempat bukber yang dekat dengan masjid atau memiliki musala sendiri.

Di samping itu, bersama teman-teman bisa merencanakan kegiatan sosial,  sesuai dengan nilai-nilai Ramadan, berupa bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo, berbagi takjil, dan kegiatan lainnya dalam konteks   peduli terhadap sesama. 

Tentu saja kegiatan ini harus menyesuaikan dengan finansial dan pembagian tugas masing-masing individu  (teman-teman bukber). Hal ini mengingat status sosial ekonomi masing-masing teman tidak sama. Dalam kaitan dengan finansial, diperlukan keterbukaan dan kesepahaman agar semua rencana bersama dapat dilakukan dengan baik.

Berbuka puasa bersama teman-teman  dapat menjadi cara efektif untuk memperkuat jaringan, berinteraksi secara informal, berbagi pengalaman, dan memperdalam hubungan. 

Pada tataran ini, maka yang diperlukan adalah kesediaan untuk  bekerja sama, bertukar ide, gagasan, saling menguatkan rasa percaya diri, dan saling memberi masukan dalam pengembangan  karier.

Membangun sinergi Ramadan/Foto: Hermard
Membangun sinergi Ramadan/Foto: Hermard
Hal ini tidak hanya demi kepentingan memperkuat ikatan pertemanan, tetapi juga memperdalam pemahaman agama.
Akhirnya, kalau ditanya soal buka puasa bersama teman lama yes or no? Jawabanya, "Ya i yes-lah!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun