Saya masih ingat betul saat ayah menjual sepetak tanah di Magelang, sebagian uang hasil penjualannya disisihkan, dibelikan meja makan baru untuk rumah di Yogya.
"Biar ibumu senang, dan kita punya tempat baru berbagi cerita. Nanti meja makan yang lama kita taruh di teras belakang," ujar ayah ketika itu.
Sayangnya setelah berkeluarga, saya menempati perumahan type tiga puluh enam dengan ruangan terbatas, sehingga tidak dapat menempatkan meja makan secara leluasa.
Sekarang, saya baru menyadari bahwa "tradisi" (tepatnya pelarangan-pelarangan) saat menikmati makan di meja makan, berkaitan dengan cara orang tua mendidik kami agar menghormati  makanan, menghayati cara makan yang baik, menghargai makanan yang diberikan oleh Tuhan, dan merekatkan hubungan dengan anggota keluarga serta orang tua.
Kalau sekarang mengedepan istilah Mindful Eating, dimaknai sebagai keterlibatan kesadaran penuh saat makan (Kompasiana.com) atau menghindari makan sembari melakukan hal lain, maka hal itu sesungguhnya sudah kami lakukan puluhan tahun lalu.Â
Efeknya, kami selalu menikmati makanan dengan seksama, tidak menyia-nyiakan setiap suapan, dan bisa merasakan rasa masakan. Hal lainnya, kami tumbuh hingga menua dengan badan  sehat (tidak pernah sakit keras/serius), tinggi dan berat badan seimbang, body tidak melebar.
Tradisi yang mendarah daging itu menyebabkan saya tidak tergoda membalas WhatsApp atau menganggat telepon saat tengah makan, apalagi bermain game atau berselancar di berbagai kanal media online.Â
Hal itu berbeda dengan generasi Z yang tak bisa lepas dari gawai, termasuk ketika tengah makan. Dari suapan pertama hingga terakhir ada saja yang dilakukan dengan gawai mereka: membalas chatt, menerima telepon, main game, menikmati tik-tok, video call, berselancar di YouTube, bahkan sambil membuat konten.Â
Saat  ditanya bagaimana rasa masakannya, sebagian dari mereka menjawab: biasa aja! Ini terjadi karena  sesungguhnya mereka tidak menghayati dan merasakan  setiap suap makanan yang masuk ke mulut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H