di bangsal pengapit di rindang pohon kepel, kenangan peziarah menjadi serpihan sejarah membasah
di balik tembok putih masa lalu, peziarah menepi merapal membakar dupa berasap doa
(keabadian serupa detik waktu, berdiam dalam ingatan)
di petilasan makam kota tua, nisan tak pernah menggigil melukis jejak para leluhur
dalam pelukan hujan, batin membisu, keinginan tafakur nyiprat di antara maesan tua
gemericik air menjadi nyanyian penghormatan bagi yang lelap dalam mimpi abadi
hujan kali ini menuliskan kisah purba di garis tangan para peziarah
membasahi pintu batin yang terus terbuka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H