Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Persimpangan Jalan

22 Desember 2023   15:21 Diperbarui: 23 Desember 2023   16:34 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggil saja Salindri/Foto: Hermard

Kustiyah tak bisa menyembunyikan kesedihannya, terlebih di perutnya bersembunyi janin yang baru berusia dua bulan. 

Untungnya sebelum Rama Handono mangkat, Kustiyah dibelikan rumah di dekat Ndalem Ageng. Di rumah itulah ia menjalani hidupnya dengan membatik, merias pengantin, nyinden, dan menari, untuk menyambung hidup; sampai aku dilahirkan.

**

Suara tokek dari pojok rumah membuyarkan lamunan Salindri. Ia gelisah apakah akan meneruskan profesi ibunya sebagai sinden dan hidup dengan penuh pengabdian, sendika dhawuh, atau menerima tawaran Bram, teman kuliahnya, untuk rekaman lagu-lagu campursari dan hip-hop Jawa moderen?

Cerpen Hari Ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun