Aku pun mengikuti jejakmu. Hilang di balik pepohonan jati kesetiaan yang menjulang menggapai tanya. Biarlah semak-semak menutupi luka memanjang.
"Tak perlu memetakan masa lalu," ujar dedaunan.
Aku pandangi akar yang menjalar membelit cerita mengenai batu keangkuhan diri sendiri.
Di dahan mencengkeram gagak hitam. Sorot matanya menghujam, seolah berkata:
"Mampus kau dikoyak-koyak sepi!"
"Bukankah itu Chairil Anwar?" tanyaku berkawan sunyi.
Hutan jati Ngawi-Blora, 21/11/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!