Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Buku Koleksi Lukisan: Melihat Sosok Affandi

24 Juli 2023   15:24 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:56 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Affandi/Foto: Jendelapoestaka.com-dokpri Hermard

Adakah buku yang Anda perlakukan dengan tidak biasa, dipilih sebagai koleksi unik, dan dipajang di almari buku? Apa yang menjadi alasan sehingga buku-buku itu menjadi istimewa? Apakah karena cara mendapatkannya yang luar biasa, langka, berisi hal unik, ukurannya tidak biasa, harganya mehong, atau penulisnya "misterius"?

Buku Gunungkidulan, misalnya, mewakili semua persyaratan di atas. Saya dapatkan dengan pemesanan khusus karena tidak tersebar luas. Buku ini baru dicetak jika ada yang memesan, limited edition. Bahkan di sampul dalam tertulis BTT (Buku Terbitan Terbatas).

Buku setebal 5 cm terdiri 823 halaman, berukuran 17,5x25 cm,  dengan sampul hard cover,   membicarakan pernak-pernik kebudayaan Gunungkidul dari perspektif filosofis, mitos, dan tradisi dalam kerangka besar menyerupai ensiklopedi Gunungkidul.

Penthul Tembem Gunungkidulan/Foto: Hermard
Penthul Tembem Gunungkidulan/Foto: Hermard
Eloknya, buku  bersampul  tokoh Penthul dan Tembem  ini tak jelas siapa penulis sebenarnya. Di sampul luar dan dalam hanya tertulis
nama Wonggunung. Saat melacak siapa sesungguhnya Wonggunung, teman-teman dari Gunungkidul pun diam seribu bahasa. Kelihatannya mereka satu komando untuk tidak membocorkan rahasia besar.

Buku Affandi

Usai menjadi juri penulisan esai di Museum Affandi 16 September 2020, esoknya datang utusan dari Ibu Kartika Affandi ke rumah saya yang nylempit-tersembunyi, di desa wilayah Sleman berjarak kurang lebih dua puluh lima kilometer dari Museum Affandi.

"Maaf Pak, saya diutus Bu Kartika menyampaikan ini. Mohon diterima," ujarnya ramah.

Setelah dibuka ternyata berisi tiga buku  Affandi (volume 1-3)  dikemas eklusif,  dengan editor Sardjana Sumichan, diterbitkan Bina Lestari Budaya Foundation Jakarta dan Singapore Art Museum   (2007), dicetak  Artron Color Printing.

Buku Affandi/Foto: Jendelapoestaka.com-dokpri Hermard
Buku Affandi/Foto: Jendelapoestaka.com-dokpri Hermard

Slipcase/Foto: Hermard
Slipcase/Foto: Hermard

Buku Affandi layak dikoleksi karena tiga buku dengan hardcover itu dikemas dalam slipcase dengan berat keseluruhan  delapan kilogram lebih. 

Volume 1 berisi tulisan Affandi and Self-Portrait: Re-analyzing Affandi  (Jim Supangkat), Affandi, the Nude, and the Erotic: Protest and Sufferings (Eddy Soetriyono). Buku volume 2:  Affandi in Indonesia: Beyond Paradise (Jean Couteau); sedangkan volume 3 berisi tulisan Affandi in Asia: The Birth of New Expressionism and An Intermezzo (Bambang Bujono), Affandi in Europe: Exploring and Exhibiting from London to Rome (Helena Spanjaard), dan Affandi in the Americas: Bridging the Gaps with Paint and Personality (Astri Wright). 

Tulisan-tulisan tersebut diperkuat  dengan ilustrasi foto-foto lukisan Affandi. Di akhir setiap tulisan dilengkapi dengan galery, berisi banyak foto lukisan berkaitan erat dengan tema masing-masing tulisan.

Buku berukuran 30 x 31 cm dengan ketebalan  215 halaman (Volume 1), 362 halaman (Volume 2), dan 240 halaman (Volume 3). Konon, pembagian ini terinspirasi dari karya Affandi berjudul "Three Moods". Secara keseluruhan terdapat lebih dari empat ratus reproduksi lukisan Affandi.

Keberadaan Affandi diakui oleh kritikus internasional. John Berger dan  Herbert Read- menilai Affandi sebagai sosok yang berpengaruh di dunia seni rupa Indonesia dan internasional selama lebih dari setengah abad. 

Lukisan Affandi yang dihasilkan dari memlotot cat langsung ke kanvas dan disapu  menggunakan tangan dan lengannya, menghasilkan lukisan ekspresionisme representasional yang humanis.

Buku ini dicetak oleh Artron Color Printing (berdiri tahun 1999), merupakan salah satu perusahaan percetakan terkemuka di dunia, pusat produksi utamanya di China. Berkembang menjadi salah satu penyedia layanan cetak terbesar di dunia. 

Artron Color Printing fokus pada pencetakan buku seni, katalog, majalah, kalender, karya seni, dan produk percetakan lainnya. Mengerjakan proyek cetak untuk pelanggan di seluruh dunia, termasuk seniman, penerbit, museum, perusahaan seni, dan lembaga lainnya.

Perusahaan ini  terus mengikuti tren terbaru dalam industri percetakan dan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas cetakan.

Affandi volume 1/Foto: Hermard
Affandi volume 1/Foto: Hermard
Baik dari materi tulisan maupun tampilan secara keseluruhan, buku Affandi benar-benar dipersiapkan dengan matang dan kesungguhan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dari sini dapat dipahami jika di dunia jual beli online, satu set buku berbahasa Inggris ini dihargai 4,5 sampai 11 juta. Di beberapa lapak online bahkan dinyatakan sold out.

Saat membuka-buka buku Affandi, dari rumah tetangga terdengar lagu Jogja Istimewa yang dibawakan Jogja Hip Hop Foundation:

Jogja, Jogja, tetap istimewa
Istimewa negerinya, istimewa orangnya
Jogja, Jogja, tetap istimewa
Jogja istimewa untuk Indonesia

Rungakna iki gatra saka Ngayogyakarta
Negeri paling penak rasane koyo swarga
Ora peduli ndunyo dadi neraka
Ning kene tansah edi peni lan mardika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun