Tulisan-tulisan tersebut diperkuat  dengan ilustrasi foto-foto lukisan Affandi. Di akhir setiap tulisan dilengkapi dengan galery, berisi banyak foto lukisan berkaitan erat dengan tema masing-masing tulisan.
Buku berukuran 30 x 31 cm dengan ketebalan  215 halaman (Volume 1), 362 halaman (Volume 2), dan 240 halaman (Volume 3). Konon, pembagian ini terinspirasi dari karya Affandi berjudul "Three Moods". Secara keseluruhan terdapat lebih dari empat ratus reproduksi lukisan Affandi.
Keberadaan Affandi diakui oleh kritikus internasional. John Berger dan  Herbert Read- menilai Affandi sebagai sosok yang berpengaruh di dunia seni rupa Indonesia dan internasional selama lebih dari setengah abad.Â
Lukisan Affandi yang dihasilkan dari memlotot cat langsung ke kanvas dan disapu  menggunakan tangan dan lengannya, menghasilkan lukisan ekspresionisme representasional yang humanis.
Buku ini dicetak oleh Artron Color Printing (berdiri tahun 1999), merupakan salah satu perusahaan percetakan terkemuka di dunia, pusat produksi utamanya di China. Berkembang menjadi salah satu penyedia layanan cetak terbesar di dunia.Â
Artron Color Printing fokus pada pencetakan buku seni, katalog, majalah, kalender, karya seni, dan produk percetakan lainnya. Mengerjakan proyek cetak untuk pelanggan di seluruh dunia, termasuk seniman, penerbit, museum, perusahaan seni, dan lembaga lainnya.
Perusahaan ini  terus mengikuti tren terbaru dalam industri percetakan dan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas cetakan.
Baik dari materi tulisan maupun tampilan secara keseluruhan, buku Affandi benar-benar dipersiapkan dengan matang dan kesungguhan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dari sini dapat dipahami jika di dunia jual beli online, satu set buku berbahasa Inggris ini dihargai 4,5 sampai 11 juta. Di beberapa lapak online bahkan dinyatakan sold out.
Saat membuka-buka buku Affandi, dari rumah tetangga terdengar lagu Jogja Istimewa yang dibawakan Jogja Hip Hop Foundation:
Jogja, Jogja, tetap istimewa
Istimewa negerinya, istimewa orangnya
Jogja, Jogja, tetap istimewa
Jogja istimewa untuk Indonesia
Rungakna iki gatra saka Ngayogyakarta
Negeri paling penak rasane koyo swarga
Ora peduli ndunyo dadi neraka
Ning kene tansah edi peni lan mardika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H