Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pantai Glagah, Sihir Pemecah Ombak dan Laguna

27 April 2023   10:32 Diperbarui: 27 April 2023   10:34 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memotret Model/Foto: Hendy Irawan

Mengapa di setiap libur panjang dan lebaran jalan ke arah Gunungkidul terjadi kemacetan? Salah satu penyebabnya karena di Gunugkidul, Yogyakarta, terdapat deretan pantai-pantai indah berpasir putih dan memiliki gunung batu karang yang mampu memikat pengunjung dan membuat banyak orang penasaran mendatanginya. Pantai-pantai itu, misalnya Trisik, Kukup, Sepanjang, Indrayanti, Baron, Sundak, dan Drini. 

Pantai Indrayanti/Foto: Hermard
Pantai Indrayanti/Foto: Hermard
Pantai-pantai tersebut berjarak kurang lebih 40 -- 60 kilometer dari kota Yogyakarta. Jika sampai lima tahun ke depan pemerintah dan instansi terkait tidak segera memikirkan rekayasa lalu lintas jalan menuju Gunungkidul, maka  saat libur panjang dapat dipastikan akan terjadi kemacetan seperti jalan  menuju ke Puncak, Bogor. 

Terlebih nantinya jika pantai-pantai yang sekarang masih tersembunyi dan belum banyak diketahui orang, seperti Pok Tunggal, Widodaren, Ngrenehan, dan Ngobaran mempunyai kemudahan akses jalan, tentu semakin memperparah kemacetan. Sebenarnya jalan alternatif untuk turun dari Gunungkidul menuju Yogyakarta bisa ditempuh lewat kabupaten Bantul.

Sementara itu di  kabupaten Bantul terdapat pantai Cemara, Parangtritis, Samas, dan Depok. Di pantai Depok, pengunjung selain dapat menikmati keindahan pantai, bisa juga menikmati kuliner makanan laut: ikan bakar, kepiting, udang goreng, dan lainnya. 

Di pantai Parangtritis, pengunjung bisa menjelajahi tepian pantai dengan menyewa kuda, dokar, atau motor ATV. Beredar mitos bahwa saat berkunjung ke pantai Parangtritis, sebaiknya pengunjung tidak mengenakan pakaian berwarna hijau pupus karena bisa mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Konon, warna hijau pupus merupakan warna kesukaan penguasa laut selatan,  Kanjeng Ratu Kidul (Nyi Roro Kidul).

Pantai lainnya terdapat di wilayah kabupaten Kulonprogo, yaitu pantai Glagah dan Congot yang letaknya berdampingan, serta pantai Kuwaru.
Akses menuju pantai-pantai di Kulonprogo lebih mudah karena kontur jalannya datar, tidak naik turun dan berliku seperti jalan ke arah pantai di Gunungkidul. 

Pantai Glagah terletak di barat daya kota Yogyakarta, berjarak kurang lebih 40 kilometer.
Daya pukau pantai ini  di samping lokasinya mudah dicapai, pantai ini memiliki laguna dan ada jalan yang menjorok ke lautan dengan pemecah ombak (tetrapod) di semua sisinya. 

Jalan ke laut dan tetrapod/Foto: Hermard
Jalan ke laut dan tetrapod/Foto: Hermard

Di antara tetrapod/Foto: Hermard
Di antara tetrapod/Foto: Hermard
Pengunjung dapat berjalan ke arah laut sambil melihat keindahan tetrapod yang terkadang dijadikan "tempat duduk" bagi pemancing. Tumpukan tetrapod yang ketinggiannya melebihi jalan, terkadang dimanfaat untuk arena berfoto. 

Ada juga beberapa remaja yang menunggu gelombang besar datang menghantam pemecah ombak di kanan kiri dan ujung jalan, sehingga air laut naik ke atas (menyerupai hujan) membasahi jalan. Para remaja itu berfoto dengan efek pecahan gelombang air laut yang muncrat ke atas jalan.

Daya pukau lainnya karena pantai Glagah memiliki laguna.  Laguna (KKBI) merupakan danau air asin dekat pantai yang dahulunya merupakan bagian  laut (yang dangkal) yang karena peristiwa geografi terpisah dari laut.
Pengunjung dapat berwisata mengelilingi laguna dengan naik perahu motor sewaan. 

Aktivitas Nelayan/Foto: Hermard
Aktivitas Nelayan/Foto: Hermard

Kegiatan Nelayan/Foto: Hermard
Kegiatan Nelayan/Foto: Hermard
Dari danau bisa melihat dan mengabadikan aktivitas nelayan yang memarkir perahu mereka di tepi pantai. Banyaknya perahu nelayan yang diparkir di daratan tepi pantai, menjadikan pantai Glagah makin asik sebagai tempat lokasi pemotretan. Belum lagi sunsetnya begitu indah.

Memotret Model/Foto: Hendy Irawan
Memotret Model/Foto: Hendy Irawan
Suatu ketika, saya dan Mas Hendy Irawan menjadikan lokasi ini sebagai tempat pemotretan untuk majalah Jelajah Jogja karena kami mencari perahu sebagai properti set pemotretan. Hasil pemotretannya sangat memuaskan.

Perahu Sunset/Foto: Hermard
Perahu Sunset/Foto: Hermard

Sunset di Glagah/Foto: Hermard
Sunset di Glagah/Foto: Hermard

Setelah itu beberapa  kali saya datang ke pantai Glagah untuk mengabadikan hantaman ombak besar yang mengenai tetrapod, aktivitas nelayan, dan sunsetnya yang begitu indah. Semua bagai sihir yang menghanyutkan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun