Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Si Manis Artikel Utama: Misteri AU, AU!

17 Maret 2023   18:34 Diperbarui: 17 Maret 2023   18:36 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AU-AP/Foto: Hermard

Sebaik-baiknya tujuan menulis adalah untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Bukan yang lainnya. Karena yang lainnya susah diraih dan hanya efek sampingan!

Sebenarnya admin Kompasiana sangat berbaik hati dan sejalan dengan pemikiran Pramoedya Ananta Toer dalam novel Rumah Kaca: menulislah apa pun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu ketika tulisanmu pasti berguna.

Begitulah, admin Kompasiana membebaskan para kompasianer menulis apa pun. Banyak kategori yang disediakan: dari fiksiana, lyfe sampai  travel story. Itu pun masih dibagi lagi ke dalam berbagai subkategori yang memanjakan kompasianer. 

Jika tak mampu menggunakan imajinasi, ya tulislah artikel populer yang mengedepankan fakta dan data. Jika semula ingin menulis cerpen, tetapi hasilnya bukan cerpen tetapi unsur imajinasinya masih dominan, ya masukkan saja ke fiksiana, tidak repot kan?

Pertama kali menyelinap ke platform Kompasiana (19/11/2022), saya tidak tahu kalau ada proses "labelisasi" dalam setiap tulisan. Labelisasi berupa proses penilaian yang dilakukan admin Kompasiana terhadap semua tulisan yang dimuat. Jadi, akan ada tulisan dengan label artikel pilihan (AP) dan artikel utama (AU). Di samping itu ada tulisan tak diberi label alias tulisan biasa-biasa saja.

Nah, tulisan yang akan ada di posisi atas (AU), pasti berasal dari label AP. Sedangkan tulisan tanpa label tak akan pernah naik kelas sebagai AP, apalagi AU. Meskipun begitu ia tetap diperlukan kompasianer untuk menambah pageviews sebagai syarat mengikuti program K-reward.

Tulisan pertama kali saya adalah cerpen "Suara Hati Lelaki Sunyi" yang tentu saja tak berlabel. Semula saya juga tidak tahu kalau ada labelisasi. Pokoknya tulisan tayang di Kompasiana saja sudah merasa senang. 

Setelah dua tulisan berikutnya dimuat, baru menyadari kalau ada AP dan AU. Kejutan pertama saat tulisan "Ide dan Bahasa: Titik Pijak Menciptakan Tulisan" (4/12/2022) naik kasta dari AP menjadi AU. Disusul dengan beberapa tulisan lainnya menjadi AU. 

Meskipun begitu, andai ada yang bertanya mengenai bagaimana strategi menulis agar tulisan menjadi AU, saya tidak akan mampu menjawab. 

Lho kok bisa? 

Iya karena bagi saya, sampai hari ini pun, AU menyerupai sosok hantu si Manis jembatan Ancol. Ia cantik tapi tak terdefinisikan. Ada tulisan yang saya tulis dengan sangat serius ternyata hanya terhenti pada AP. Ada yang ditulis sambil lalu ternyata jadi AU. Bahkan ada tulisan yang saya rasa sekadar ungkapan narsisme malah jadi AU. Panjangnya tulisan juga bukan jaminan akan menjadi AU. Sulit ditebak kan?

Menghadapi situasi "tak menentu" itu maka saya hanya bisa menyarankan tulislah dengan tidak bertele-tele, gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, kedepankan ide-ide baru, berilah solusi terhadap permasalahan yang diungkapkan. Sebaiknya struktur tulisan mencakupi semacam pengantar, analisis, dan penutup/simpulan.

Terakhir sertai dengan doa agar admin Kompasiana berbaik hati...(Herry Mardianto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun